Gerakan Lempeng Tektonik: Definisi, Jenis, Akibat, dan Contoh

Gerakan lempeng tektonik adalah proses penting yang terus berlangsung dan membentuk wajah bumi. Berikut penjelasan mengenai definisi, Jenis, Akibat dan contoh.

1. Definisi

Gerakan lempeng tektonik adalah pergerakan besar-besaran pada lapisan kerak bumi yang terjadi akibat energi dari dalam bumi. Pergerakan ini disebabkan oleh aktivitas mantel bumi, seperti arus konveksi, yang menggerakkan lempeng-lempeng tektonik secara perlahan namun terus menerus.

2. Jenis Gerakan Lempeng Tektonik

Gerakan lempeng tektonik dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama:

a. Divergen (Menjauh)

Lempeng bergerak saling menjauh, membentuk celah atau retakan yang kemudian diisi oleh magma dari dalam bumi.

  • Akibat:
    • Pembentukan punggung laut (mid-ocean ridge).
    • Terbentuknya dasar laut baru.
  • Contoh:
    • Punggung Tengah Atlantik (Mid-Atlantic Ridge).

b. Konvergen (Mendekat)

Lempeng bergerak saling mendekat, dan salah satu lempeng biasanya menyusup di bawah lempeng lainnya (subduksi).

  • Akibat:
    • Pembentukan pegunungan lipatan atau gunung berapi.
    • Terjadi gempa bumi besar.
  • Contoh:
    • Tumbukan antara lempeng India dan Eurasia yang membentuk Pegunungan Himalaya.
    • Palung Mariana akibat subduksi lempeng Pasifik.
Baca Juga:  Sejarah Dan Kenikan Piramida Giza

c. Transform (Saling Geser)

Lempeng bergerak saling bergesekan secara horizontal, menyebabkan tekanan besar di sepanjang patahan.

  • Akibat:
    • Aktivitas gempa bumi.
    • Tidak ada pembentukan atau penghancuran kerak bumi.
  • Contoh:
    • Sesar San Andreas di California, AS.

3. Akibat Gerakan Lempeng Tektonik

Gerakan lempeng tektonik berdampak besar pada dinamika bumi, baik secara fisik maupun ekologis. Berikut adalah akibat utamanya:

a. Pembentukan Fitur Geologi

  • Pegunungan (contoh: Himalaya, Andes).
  • Palung laut (contoh: Palung Mariana).
  • Punggung laut (contoh: Punggung Tengah Atlantik).

b. Aktivitas Seismik dan Vulkanik

  • Gempa Bumi: Akibat tumbukan atau gesekan antara lempeng, seperti gempa di Jepang.
  • Letusan Gunung Berapi: Akibat aktivitas magma pada zona subduksi, seperti Gunung Krakatau.
Baca Juga:  Perbedaan Dasar Gerakan Divergen, Konvergen dan Transform

c. Perubahan Bentuk Permukaan Bumi

  • Munculnya pulau baru akibat erupsi vulkanik (contoh: Pulau Surtsey di Islandia).
  • Penurunan atau kenaikan daratan (contoh: pesisir utara Jawa).

d. Dampak Ekosistem dan Kehidupan

  • Pembentukan habitat baru di wilayah pegunungan atau laut dalam.
  • Kerusakan lingkungan akibat bencana, seperti tsunami dan gempa.

4. Contoh Gerakan Lempeng Tektonik

Berikut adalah beberapa contoh nyata dari gerakan lempeng tektonik:

  • Divergen: Punggung Tengah Atlantik, tempat lempeng Amerika Utara dan Eurasia saling menjauh.
  • Konvergen: Tumbukan lempeng India dan Eurasia yang membentuk Pegunungan Himalaya.
  • Transform: Sesar San Andreas, yang menyebabkan gempa besar di California.

Gerakan lempeng tektonik adalah proses penting yang terus berlangsung dan membentuk wajah bumi. Meskipun memberikan manfaat, seperti pembentukan sumber daya alam, gerakan ini juga dapat menyebabkan bencana seperti gempa bumi dan tsunami, yang memiliki dampak besar bagi kehidupan manusia.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU