Google Keyword Planner Tools: Cara Daftar dan Menggunakannya

Dengan tool ini, Anda bisa melakukan riset keyword untuk keperluan SEO dan Google Ads.

Tips Menggunakan Google Keyword Planner

Fitur utamanya  hanya dua di atas, yaitu Discover New Keywords dan Get Forecast and Search Volume. Kelihatannya memang sedikit fiturnya. Namun, Anda bisa memaksimalkan kedua fitur tersebut untuk riset keyword Anda. Begini caranya:

1. Manfaatkan Filter Kata Kunci

Google memang membatasi maksimal 10 kata kunci dalam satu kali riset. Namun, Anda bisa menemukan lebih banyak ide keyword dengan menggunakan filter. Setelah memasukkan kata kunci pada fitur Discover New Keywords, Anda akan mendapatkan hasil riset keyword. Kemudian klik add filter > keyword.

Setelah itu, masukkan filter kata kunci. Pada tutorial ini kami mencoba untuk menambahkan filter “cara” dan “beli”. Berikut hasil filternya:

2. Curi Keyword Kompetitor

Dengan Google Keyword Planner, Anda juga bisa mencuri ide-ide kata kunci kompetitor. Pada fitur Discover New Keywords, Anda bisa memasukkan URL website untuk riset keyword. Nah, di situ Anda juga bisa memasukkan URL website kompetitor Anda.

Misalnya, Anda punya website niche teknologi. Salah satu kompetitor terbesarnya tentu adalah Jalan Tikus. Anda bisa mengetahui kata kunci yang berkaitan dengan Jalan Tikus dengan Google planer.

Baca Juga:  Mengenal Stephen Hawking, Salah Satu Ilmuwan Terkemuka

Berikut adalah beberapa kata kunci yang berkaitan dengan Jalan Tikus:

3. Temukan Kata Kunci Paling Potensial

Google Keyword Planner memang memberikan banyak saran kata kunci. Itu tentu adalah hal bagus. Anda punya banyak ide kata kunci yang bisa ditargetkan. Namun, Anda juga bisa kebingungan menentukan kata kunci yang perlu diprioritaskan.

Tentu Anda harus memberikan prioritas kepada kata kunci yang punya potensi lebih bagus. Bagaimana cara mengetahui mana kata kunci yang lebih bagus potensinya? Salah satu cara paling efektif adalah dengan melihat biaya Top of page bid (high range tertinggi).

Data top of page bid (high range) menunjukkan biaya yang dihabiskan pengiklan untuk sebuah kata kunci. Semakin tinggi biaya yang dihabiskan, artinya semakin tinggi pula nilainya. Sebab orang lain mau menghabiskan uang banyak untuk kata kunci tersebut.

- Iklan -

Misalnya, pada kata kunci “website”, “blog”, dan “domain”, berikut adalah kata kunci dengan nilai tertinggi:

Baca Juga:  Bolehkah Mencampur BBM? Ini Dampak Negatif dan Bahayanya

4. Atur Lokasi Pencarian

Secara default, Google akan melakukan riset keyword planner tool berdasarkan negara yang Anda daftarkan pertama kali. Namun, Anda bisa mempersempit jangkauan riset keyword hingga tingkat kota sekalipun.

Tentu ini akan menguntungkan Anda yang mengincar pelanggan lokal. Caranya mudah, pada hasil riset keyword Discover New Keywords, klik menu Locations

Misalnya, kami memfokuskan riset keyword kali ini di Provinsi DKI Jakarta. Anda bisa menggantinya dengan kota atau provinsi target audiens Anda.

5. Ketahui Perangkat yang Digunakan dan Lokasi Populer

Dengan Google Keyword Planner, Anda juga bisa mencari tahu perangkat apa yang digunakan pengguna untuk mencari kata kunci dan lokasi populer untuk kata kunci tersebut. Untuk melihatnya, buka fitur Forecast and Search Volume.

Setelah memasukkan kata kunci, lihat hasilnya, lalu buka menu Plan Overview. Berikut adalah contoh untuk kata kunci website, blog, dan domain.

Sumber: Niagahoster

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU