FAJARPENDIDIKAN.co.id – Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr, mendukung pelaksanaan dan pengembangan perpustakaan dan penguatan literasi untuk kesejahteraan melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada tahun 2020 ini, Sulawesi Selatan telah melakukan replikasi mandiri program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 55 titik perpustakaan Desa dan Perpustakaan Lorong di 7 Kabupaten/Kota, dengan pemberian stimulan berupa 2 unit komputer, ratusan eksemplar buku siap layan dan rak buku kepada masing-masing perpustakaan desa penerima manfaat. Sedangkan untuk perpustakaan lorong di daerah perkotaan diberi satu unit smart TV, buku dan paket rak buku serta satu unit kanopi. Di samping itu juga akan diberikan pelatihan dan pembinaan bagi tenaga pengelola perpustakaan masing-masing.
Bahkan Gubernur Sulsel mendukung dan menyetujui, untuk pemberian insentif bagi penggiat literasi yang bertugas mengelola perpustakaan di titit-titik perpustakaan penerima manfaat replikasi. Hal itu terungkap dalam pertemuan Gubernur Sulsel dengan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sulsel yang melakukan audiens bersama sejumlah stakeholder mitra Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di Ruang Kerja Gubernur Sulsel, Selasa (28/7/2020).
Pada Pertemuan tersebut, Kadis DPK Sulsel Moh. Hasan Sijaya, S.H., M.H, di dampingi, Kepala Bidang Kearsipan Patarai A. Burhan GS dan Plt. Kepala Bidang Perpustakaan Nilma, S.Sos., M.M S.Sos., M.M. Sementara dari Stakeholder mitra DPK Sulsel hadir Ketua Tim TGUPP Bidang Pendidikan Prof. Dr. Heri Tahir, S.H., M.H, Direktur Politeknik STIA LAN Makassar Prof. Amir Imbaruddin MDA, Ph.D, bersama Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Dr. Najmi Kanariah, S.E., M.Si dan Ketua Prodi ST-APN Dr. Alam Tauhid Syukur, S.Sos., M.Si. Selain itu hadir juga Direktur PP-IPTEK Kemenristek/BRIN Dr. Ir. M. Syachrial Annas, Founder dan CEO PT. Kabar Grup Indonesia Upi Asmaradhana.
Pada kesempatan itu, Kadis Hasan Sijaya juga melaporkan kepada Bapak Gubernur beberapa hal terkait dengan pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan berbagai stakeholder, antara lain dalam bidang kearsipan DPK Sulsel menjalin kerja sama dengan Politeknik STIA LAN Makassar membuka program studi konsentrasi/jurusan Kearsipan.
DPK Sulsel selaku pengelola Makassar Science Centre saat ini juga bekerja sama dengan PP-IPTEK Kemenristek/BRIN melaksanakan berbagai kegiatan lomba berbasis sains untuk siswa SD dan SLTP.
Sebagai tindak lanjut kerja sama PP-IPTEK Kemenristek/BRIN dengan DPK Sulsel, PP-IPTEK akan memberikan sumbangan alat peraga untuk Perpustakaan Ibu dan Anak DPK Sulsel yang di gagas oleh ibu Gubernur yang juga adalah Bunda Baca Sulsel Ir. Hj Liestiaty F. Nurdin, M.Fish. PP-IPTEK juga akan menjadikan Sulawesi Selatan sebagai pusat Science Centre PP-IPTEK untuk wilayah Sulawesi dan sekitarnya.
Dalam rangka melestarikan warisan budaya Sulawesi Selatan khususnya Aksara Lontara, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Kabar Grup Indonesia dengan melibatkan sejumlah tokoh budayawan, seniman, penulis dan penggiat literasi saat ini sedang melaksanakan kegiatan Festival Aksara Lontaraq tahun 2020.
Berbagai jenis kegiatan lomba berbasis dan bertemakan aksara lontaraq, pertunjukan budaya dan seni, serta seminar bertaraf internasional dengan peserta dan pembicara dari berbagai negara akan mewarnai Festival yang akan dijadikan sebagai agenda tahunan ini.
Pada kesempatan itu Gubernur Nurdin Abdullah juga memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Festival Aksara Lontaraq ini. Begitu juga dengan kegiatan Festival Seni Budaya lainnya yang dilaksanakan DPK Sulsel bersinergi dengan sejumlah stakeholder yang ada, melalui program Gotong Royong Kebudayaan anak negeri.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan DPK Sulsel dengan melibatkan berbagai stakeholder masyarakat ini juga merupakan bentuk pelaksanaan dan bagian dari Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Sulawesi Selatan. * (naz)