FAJARPENDIDIKAN.co.id – Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan Gerakan Unhas Mengaji dan Sholat Berjamaah (GUMSB). Untuk kali ini, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) bertindak sebagai host.
Kegiatan yang menjadi agenda rutin Unhas setiap pekan ini berlangsung mulai pukul 16.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (28/09).
Pembukaan dimulai dengan pembacaan Kalam Ilahi dan Sari Tilawah (QS. Ar-Ruum/ 30: Ayat 25- 32) oleh Muhammad Habibullah, Mahasiswa FMIPA Unhas.
Dekan Fisip Unhas Prof Dr Armin Arsyad, M.Si., menuturkan bahwa melalui kajian yang dilakukan secara rutin setiap pekan ini dapat menjadikan kita semakin bersemangat dan termotivasi lagi untuk membaca dan mempelajari Al-Qur’an. Menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman yang akan memberikan petunjuk kepada kita umat manusia untuk berjalan menuju kepada kebaikan demi keselamatan di dunia dan akhirat kelak.
Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan Unhas, Prof. dr. Nasrum Massi, Ph.D. Beliau menyampaikan bahwa GUMSB menjadi kegiatan yang sangat bermanfaat bagi para sivitas akademika. Walaupun di tengah kesibukan, kita kembali diingatkan untuk berlomba-lomba meraih pahala dengan mengikuti kajian ilmu islami. Prof. Nasrum berharap semoga kelak kita dipertemukann bersama di Syurga-Nya Allah.
Pada kesempatan tersebut, hadir sebagai narasumber Ust. Dr. Ahmad Mujahid, M.Ag mengisi sesi ceramah Islamiah. Beliau memberikan materi motivasi beragama dan penerapannya dalam berbagai aspek kehidupan, yang telah dijelaskan dalam firman Allah di QS. Ar-Ruum Ayat 30.
Ayat ini berbicara tentang perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk senantiasa teguh dalam menjalani kehidupan beragama yang sedang diperjuangkan. Berkonotasi makna perintah agar berdiri kokoh dalam agama, memperhatikan dan menjaga atau memelihara agama serta senantiasa menegakkan dan melakukannya.
“Kita diperintahkan untuk bersungguh-sungguh secara totalitas dalam beragama. Karena agama merupakan kebutuhan primer rohaniah. Tanpa agama maka manusia berhenti menjadi manusia dan pasti jatuh dalam kerendahan dan kehinaan. Yakni menjadi hewan bahkan rendah dan hina dari hewan,” jelas Ustd. Ahmad Mujahid.
Lebih lanjut, Ustd. Ahmad Mujahid mengatakan bahwa agama adalah penopang yang sangat kuat, keburukan dalam agama masih lebih baik daripada kebaikan tanpa agama. Karena kebukuran di dalam agama bisa memperoleh ampunan Allah.
“Kebaikan yang tidak didasari oleh agama, maka tidak akan bernilai dan tidak diterima di sisi Allah. Inilah pengtingnya untuk menegakkan agama. Tinggalkanlah orang-orang yang telah mempermainkan agama, sesungguhnya mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia,” tambah Ust. Ahmad Mujahid.
Setelah menyampaikan materinya, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Kegiatan yang dipandu Dr. H. Andi Muh. Sabiq, Lc., M.Si., selaku moderator diikuti kurang lebih 1.000 peserta dan berlangsung lancar hingga 17.30 Wita. (*)