Hadapi UTBK, SMA Islam Athirah Target 2021 Capaian 60% Siswa masuk PTN

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 Gelombang 1 akan dilakukan 5 hari lagi, yakni Senin 12 April 2021 hingga 18 April 2021. Sementara Gelombang 2 akan dilaksanakan 26 – 30 April 2021 dan 01-04 Mei 2021.

Tak hanya belajar, ada sejumlah persiapan yang harus dilakukan oleh calon mahasiswa peserta UTBK 2021 agar pelaksanaan tes berjalan dengan lancar.

Seperti halnya dilakukan oleh SMA Islam Athirah Bukit Baruga dengan menghelat Kegiatan program intensive persiapan UTBK bagi siswa kelas XII. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Islam Athirah Bukit Baruga, Dr. Bakry,M.Si.

Baca Juga:  Kehidupan Beranjak Dewasa Natarina, Putri Taufik Hidayat

“Kegiatan program intensive persiapan UTBK bagi siswa kelas XII adalah program unggulan SMA Islam Athirah Baruga sebagai upaya dalam mendampingi siswa dalam memaksimalkan persiapan ujian, selain itu untuk meningkatkan peluang lulus masuk PTN bagi siswa,”ujarnya, Minggu (11/4/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan selain itu untuk meningkatkan peluang lulus masuk PTN bagi siswa. Pada tahun lalu capaian siswa masuk PTN 51% dan target Tahun 2021 bisa sampai 60% siswa masuk PTN.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk penguatan mental siswa sebelum mhadapi ujian, Siswa lebih memahami aspek teknis dan non teknis UTBK dan Siswa lebih memahami soal TPS (tes potensi Skolastik),”tuturnya.

Baca Juga:  Informasi Seputar Kehamilan dan Parenting

Untuk mencapai hal itu tentunya tanpa halangan apalagi dalam kondisi belajar daring. Menurutnya untuk menghadapi tantangan tersebut ia menjelaskan sesungguhnya tantangan siswa kelas XII tahun ini adalah selama setahun mereka belajar daring UTBK tahun ini menguji kemampuan TKA (Tes Kemampuan Akademik) dan menggunakan sistem IRT dalam penilaian

“Olehnya itu SMA Baruga berkomitmen terus membatu dan mendampibgi siswa hingga mengantarkan masuk di perguruan tinggi terbaik,”jelasnya.

“Rasanya tidak semua sekolah memberikan layanan meskipun proses pembelajaran telah selesai,”tutupnya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU