Makassar, FajarPendidikan.co.id – Dalam ceramahnya di Gerakan Unhas Mengaji dan Sholat Berjamaah, Imam Masjid New York, Syamsi Ali mengatakan bahwa tanggung jawab dakwah itu merupakan perkara besar dalam hidup setiap muslim. Tanpa kecuali, kata Syamsi Ali, semua muslim adalah pelanjut tugas dakwah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
“Yang menjadi dilema adalah bahwa dakwah kerapkali kita terjemahkan dengan ceramah-ceramah. Padahal ceramah itu hanya sekitar 25 sampai 20 persen daripada dakwah itu. Sesungguhnya dakwah yang paling efektif dan mendasar adalah bagaimana kita bisa menampilkan Islam ini sebelum membicara Islam itu,” ungkap Syamsi Ali.
“Membangun universitas yang bergengsi, menuntut ilmu secara sungguh-sungguh, melakukan pekerjaan secara profesional, dedikasi dalam membangun negeri, semuanya itu adalah bukti kerja nyata daripada dakwah itu sendiri. Jadi sekali lagi, jangan dipersempit definisi dakwah itu,” terang Syamsi Ali.
Dalam ceramah yang berdurasi sekitar 40 menit itu, Syamsi Ali berbagi pengalaman dan pendekatan dakwahnya di Amerika Serikat. Pendekatan dakwahnya dilakukan secara sosial dengan berbaur dan bersikap moderat di tengah-tengah masyarakat New York. Sikap moderat dalam Islam, kata Syamsi Ali, adalah selalu memposisikan diri di tengah-tengah atau ummatan wasathan.
Kegiatan ceramah ini berlangsung hingga menjelang magrib yang ditutup dengan sesi tanya jawab. Shalat magrib berjamaah diimami langsung Syamsi Ali, sebelum akhirnya lelaki yang sudah lebih 22 tahun hidup di New York itu meninggalkan Masjid Kampus Unhas.(Rls)