Hadiri FGD PERSAKMI, Dekan FKM Unhas Bahas Situasi Kesehatan Sulsel dan Peran Institusi Pendidikan

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Meneropong Status Kesehatan Masyarakat di Sulawesi Selatan tahun 2021.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Februari 2021 yang dilakukan secara daring.

Kegiatan FGD ini dimaksudkan adalah untuk melihat masalah kesehatan secara keseluruhan di Sulawesi Selatan, dan juga memprediksi bagaimana kondisi ke depan.

FGD ini dibagi atas dua sesi. Sesi pertama dipandu oleh Ilham Syam, SKM, M.Kes. Materi pertama disampaikan oleh Dekan FKM Unhas yang juga sebagai Ketua Dewan Etik PERSAKMI Sulsel, Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes., M.Med.Ed.

Ia menyampaikan materi tentang Peran Institusi Pendidikan dalam Menyiapkan SDM untuk Mendukung Peningkatan Status Kesehatan Masyarakat di Sulawesi Selatan.

Baca Juga:  Siswa SMPN 2 Sengkang Raih Juara 2 Lomba Vlog “Stop Perkawinan Anak”

Dua materi utama disampaikan yaitu situasi masalah kesehatan di Sulawesi Selatan, dan apa peran institusi pendidikan.

Aminuddin banyak menunjukkan target dan capain indikator kinerja yang dilakukan oleh P2P Provinsi Sulawesi Selatan, terutama yang berkaitan dengan persentasi anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap, persentasi respons terhadap sinyal kewaspadaan dini (alert) penyakit potensial KLB yang muncul dalam SKDR, persentasi cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat, persentasi kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar, persentasi kabupaten/kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan sebagainya.

Bagaimana peran institusi pendidikan? Secara umum disampaikan bahwa perguruan tinggi memiliki peran di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan kemitraan.

Baca Juga:  Siswa SMPN 2 Sengkang Raih Juara 2 Lomba Vlog “Stop Perkawinan Anak”

Dalam bidang pendidikan, misalnya memperkenalkan secara dini kepada mahasiswa tentang tiga ranah pendidikan, yaitu knowledge, skill dan afektif; mengaplikasikan kurikulum untuk ranah afektif yang selama ini merupakan kurikulum tersembunyi berbasis keluarga dan masyarakat; memperkenalkan secara dini kasus dan masalah kesehatan, untuk memudahkan mahasiswa dalam proses pembelajaran, dan membantu proses pembelajaran petugas kesehatan melalui pendampingan   mahasiswa oleh dosen pembimbing.

- Iklan -

Dalam bidang penelitian, misalnya intervensi masalah-masalah kesehatan sesuai dengan topik penelitian baik oleh dosen dan mahasiswa, misalnya Stunting, kampung sehat, lorong sehat, dan intervensi pada kelompok hamil/busui.

Dalam bidang pengabdian masyarakat dan kerjasama juga perlu banyak hal yang perlu dikembangkan melalui SDM kita yang tersedia.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU