FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Selatan menggelar National Healthy Cities Short Course pada tanggal 03-04 April 2021 dengan tema “Penilaian Kabupaten/Kota Sehat di Masa Pandemi Covid-19”.
Dihadiri kurang lebih 85 peserta dengan skala nasional yang tersebar di seluruh Indonesia baik dari Provinsi Sulawesi Selatan maupun dari luar Sulawesi Selatan dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang beragam diantaranya mahasiswa, dosen, kalangan pemerintah daerah, Forum Kabupaten/Kota Sehat dan para praktisi kesehatan dan penggiat kabupaten/kota sehat.
Pada hari kedua, materi terakhir dibawakan oleh Dekan FKM Unhas Dr Aminuddin Syam, SKM., M Kes., M Med Ed., yang juga sebagai Ketua Dewan Etik PERSAKMI Sulawesi Selatan.
Aminuddin membawakan materi mengenai “Kemitraan Healthy Cities”. Dalam materinya dijelaskan bahwa kemitraan dimulai dengan kegiatan pengorganisasian.
Aminuddin mengatakan, proses pengorganisasian masyarakat merupakan unsur paling penting dalam semua gerakan-gerakan perubahan sosial.
Selanjutnya melakukan analisis keadaan, merumuskan kebutuhan dan keinginan masyarakat, menilai sumber daya dan kemampuan masyarakat, menilai kekuatan dan kelemahan sendiri serta merumuskan bentuk tindakan dan upaya yang tepat dan kreatif.
“Kemitraan ini diperlukan karena kita memiliki keterbatasan-keterbatasan. Dengan kemitraan tersebut kita saling menguatkan terutama untuk pencapaian tujuan dari healthy cities tersebut,” jelasnya.
Di awal materi juga diberikan motivasi untuk membangun komitmen pembelajaran (building learning commitment).
Peserta diharapkan menyampaikan harapan-harapan dari pelatihan ini, sehingga terakhir dapat diukur apa peserta memenuhi harapan tersebut atau tidak.
Selama dua hari pelatihan ini dipandu oleh moderator Muh Rafli Aidillah, SKM, MKM. Kegiatan ini didukung oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.