Bagi sebagian wanita yang terlambat menikah dan berencana memiliki anak, namun sudah memasuki usia menjelang menopause, pertanyaan mengenai kemungkinan hamil mungkin muncul di benak mereka. Apakah hamil masih mungkin terjadi di usia menjelang Menopause? Terutama jika sudah ada tanda-tanda menopause seperti menstruasi yang tidak lancar.
Untuk menjawab pertanyaan ini, dr David Mayndra Utama, SpOG, seorang dokter spesialis kandungan dari Klinik Fertilitas Bocah Indonesia, memberikan penjelasan dalam wawancara dengan Orami.
Menurut dr. David, selama seorang wanita masih menstruasi, kehamilan masih sangat mungkin terjadi, karena cadangan sel telur yang dimiliki wanita tersebut kemungkinan masih ada.
“Selama menopause belum tiba, Moms masih bisa hamil,” ujar dr David.
Senada dengan itu, dr M Charnaen Ibrahim, SpOG, dokter spesialis kandungan dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, juga menjelaskan bahwa meskipun persentase kemungkinan hamil menjelang menopause rendah, yaitu sekitar 4%, kehamilan masih bisa terjadi selama wanita tersebut masih mengalami menstruasi teratur.
Tanda-tanda kehamilan pada wanita yang sedang mendekati menopause, seperti tidak haid, payudara yang mengencang, dan mual, pada dasarnya tidak berbeda dengan tanda kehamilan pada wanita di usia subur lainnya.
Namun, meskipun kemungkinan hamil ada, bukan berarti kehamilan menjelang menopause tanpa risiko. Risiko keguguran lebih tinggi pada wanita yang hamil di usia 35 tahun ke atas. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Fertility and Sterility pada 2015 menyebutkan bahwa meski kesuburan menurun seiring bertambahnya usia, sebagian besar wanita menjelang menopause masih dapat menghasilkan sel telur yang matang dan dapat dibuahi. Namun, risiko keguguran juga lebih tinggi pada usia tersebut.
Risiko Hamil Menjelang Menopause
Organ reproduksi wanita memiliki masa produktif yang terbatas. Sel telur wanita sudah berkembang sejak dalam kandungan dan disimpan di ovarium. Seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur menurun, yang menyebabkan menurunnya kesuburan.
Menurut dr David, usia ideal untuk seorang wanita hamil adalah antara 20 hingga 35 tahun. Di luar rentang usia ini, risiko kehamilan menjadi lebih tinggi. Kehamilan pada usia di bawah 20 tahun bisa berisiko bagi perkembangan janin, sementara kehamilan di atas usia 35 tahun meningkatkan risiko seperti:
- Kelainan kromosom pada janin
- Keguguran yang lebih tinggi
- Komplikasi saat kehamilan dan persalinan
Karena itu, penting untuk merencanakan kehamilan dengan matang dan berkonsultasi dengan dokter jika Moms berencana hamil menjelang menopause.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Hamil di Usia Menjelang Menopause? Jika Moms hamil pada usia menjelang menopause (di atas 35 tahun), sangat penting untuk rajin memeriksakan kehamilan ke dokter.
“Karena Moms sedang hamil di usia yang berisiko, penting untuk rutin memeriksakan tekanan darah, laboratorium, dan USG untuk mengetahui apakah ada komplikasi yang terjadi selama kehamilan,” ujar dr David.
Dengan pemeriksaan yang teratur, dokter dapat mendeteksi potensi masalah sejak dini dan memberikan penanganan yang tepat agar kehamilan dan kondisi ibu serta janin tetap sehat.
Jadi, apakah hamil menjelang menopause mungkin? Masih sangat mungkin, selama Moms masih menstruasi dan ovulasi. Namun, kehamilan di usia menjelang menopause memang memiliki risiko yang lebih tinggi, baik bagi ibu maupun janin. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter agar segala risiko dapat dikelola dengan baik. (*)