Hari Guru Sedunia, Menteri Nadiem Janji Sejahterakan Guru Lewat Program Ini

"Saya ingin mengucapkan terima kasih. Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi Ibu dan Bapak dalam mendidik anak-anak Indonesia menjadi generasi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter," ucap Nadiem.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, akan berupaya memprioritaskan kesejahteraan para guru di Hari Guru Sedunia, 6 Oktober 2021. Dia juga berjanji akan meningkatkan kualitas para pendidik demi kemajuan Indonesia.

Nadiem juga akan terus berupaya mendengarkan masukan dari para guru.

“Kami terus berupaya mendengarkan masukan dari Ibu dan Bapak serta memprioritaskan peningkatan kesejahteraan dan kualitas guru demi kemajuan Indonesia di masa mendatang,” ucap Nadiem.

Nadiem menegaskan, pelayanan terbaik bagi para guru dari Sabang sampai Merauke akan terus diberikan kepada Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ini. Hal tersebut telah diimplementasikan dalam berbagai kebijakan Kemendikbudristek.

Baca Juga:  Mengenal Komunitas Farmasi di Indonesia: Peran, Tantangan, dan Kontribusinya dalam Kesehatan

“Dengan hal ini kami berupaya membantu dan mendukung para pendidik dan tenaga kependidikan dengan menghadirkan beragam paket kebijakan,” ujarnya.

Beberapa kebijakan yang disebut Nadiem di antaranya adalah relaksasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membayar honor para guru honorer, Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pendidik, dan tenaga kependidikan non PNS, hingga opsi penerapan kurikulum darurat di masa pandemi.

Selain itu, pemerintah juga telah membagikan modul pembelajaran sebagai penunjang pembelajaran di daerah yang minim akses internet, serta pengembangan platform Guru Belajar dan Berbagi sebagai ruang untuk belajar bagi para guru.

Baca Juga:  KKJ Indonesia Desak Rektor Unhas Hentikan Kriminalisasi Terhadap Pers Mahasiswa

“Selain itu kami juga berupaya meningkatkan kesejahteraan guru dengan menyelenggarakan seleksi guru ASN-PPPK dengan afirmasi bagi pelamar yang sudah memiliki sertifikat pendidik, yang berusia lebih dari 35 tahun, penyandang disabilitas, dan berasal dari THK II dan aktif mengajar selama paling tidak tiga tahun,” papar Nadiem.

Nadiem juga mengakui bahwa para guru telah berperan besar dalam kesuksesan penyelenggaraan sekolah tatap muka terbatas. Dia mengajak para guru untuk menyatukan semangat dan bergerak serentak dalam mewujudkan program Merdeka Belajar.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU