Sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif mengirim surat perpisahan pada hari ini, Kamis (30/9). Bertepatan dengan  hari pemecatan mereka usai dinyatakan gagal tes wawasan kebangsaan (TWK).
Penyelidik nonaktif, Rieswin Rachwell mengirim surat perpisahan dirinya ke surat elektronik (surel) internal pegawai. Dalam penggalan surat, dia mengaku bangga dikeluarkan dari KPK karena konon tak berwawasan kebangsaan.
Rieswin mengaku bangga dikeluarkan dari KPK karena menolak komisi antirasuah dipimpin oleh orang yang melanggar kode etik. Rieswin telah mengizinkan penggalan suratnya untuk diberitakan.
“Saya bangga diberhentikan dari KPK bukan karena saya melanggar kode etik di KPK. Saya bangga diberhentikan dari KPK bukan karena saya melindungi pelaku tindak pidana korupsi,” ujar Rieswin dalam suratnya, Kamis (30/9).
Dalam penggalan lain suratnya, dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua rekan kerja yang telah menerima dirinya sebagai kalangan minoritas.
Rieswin mengaku bangga karena telah diberi kesempatan untuk mengabdi kendati ia justru dinilai tak berwawasan kebangsaan, tidak setia pada Pancasila, UUD ’45, NKRI, dan pemerintah yang sah. Meski begitu, katanya, ia menerima justifikasi kepada dirinya.
“Terima kasih untuk teman-teman 57 Pegawai KPK yang dinyatakan tidak setia pada pancasila, uud 1945, NKRI dan pemerintah yang sah oleh segelintir orang itu,” ucap Rieswin.