Rafly melangkahkan kakinya lebih cepat, seolah menyombongkan diri bahwa liburannya lah yang paling hebat.
“Wah liburanmu keren ya, jujur, aku saja bosan diajak ke kebun binatang terus, itupun kalau pergi ke kebun binatang, keluargaku hanya pergi kalau ada potongan harga,” Reno bersuara dan berusaha menyamakan langkahnya dengan Rafly.
“Lain kali, kita boleh gak ikut liburan sama kamu, aku juga penasaran banget sama anaknya Pak Slamet yang bernama Sarah,” Kali ini Ari bersuara.
Rafly terkejut dengan respon dari teman-temannya, dalam hati ia sangat senang dan bersyukur, bukannya menertawakan liburannya yang terlihat biasa, justru teman-temannya ingin memiliki hidup sepertinya.
Rafly pun mengangguk, memberi tanda bahwa temannya boleh ikut liburan bersamanya.
“Wah, ini akan menjadi hari minggu yang di tunggu-tunggu!” Ucap mereka bersamaan.
Waktu berlalu dengan cepat, Rafly menitikkan air matanya, kemudian kembali mendekatkan bibirnya pada mic di tangannya.
“Kali ini tak ada lagi yang sibuk pamer kesenangan yang sementara, itu sudah gak jaman, sekarang jamannya hidup keren, KEREN KARENA USAHA BUKAN SEKEDAR BERGAYA!” Pidato itu ditutup dengan riuhan tepuk tangan oleh seluruh para siswa yang menghadiri upacara bendera. Ya, kini Rafly adalah kepala sekolah, ia mengisi pidato upacara di salah satu sekolah ternama di kota besar, Jakarta.
Penulis: Deamond Bintang Kausar Deabinka