Hari Santri Nasional 2022, Ini Awal Mula Ditetapkan di Indonesia

Kapan Hari Santri Nasional 2022? Apa sejarahnya dan bagaimana awal mula Hari Santri Nasional di Indonesia ditetapkan?

Hari Santri Nasional di Indonesia diperingati pada 22 Oktober setiap tahunnya sejak 1945, ini artinya usianya sama dengan hari kemerdekaan Indonesia yakni ke-77 di tahun 2022.

Hari Santri Nasional 2022, akan bertepatan pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 atau 26 Rabiul Awal 1444 Hijriyah.

- Iklan -

Lalu, bagaimanakah sejarah ditetapkannya Hari Santri Nasional tersebut?

Hari Santri Nasional pula erat kaitannya dengan istilah Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari.

KH. Hasyim Asy’ari yakni Pendiri Nahdlatul Ulama. Beliau mencetuskan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 untuk mencegah kolonial Belanda kembali ke Indonesia.

- Iklan -

Meski kala itu Negara Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaannya, namun kolonial Belanda masih belum sepenuhnya mundur dan berusaha mencuri kedaulatan Indonesia.

Dilansir dari berbagai sumber, saat Jepang menguasai Indonesia, Belanda melarikan diri ke Australia dengan membentuk kekuatan baru yang disebut NICA.

Terbentuk 3 April 1944 yang awalnya bertugas sebagai penghubung antara Pemerintah Kolonial Belanda di pengasingan dengan Komando Tertinggi Sekutu di Wilayah Pasifik Barat daya.

- Iklan -
Baca Juga:  Mendikdasmen Ajak Para Guru Wujudkan Pendidikan Bermutu

Selain itu NICA berusaha mempersenjatai kembali KNIL atau Kininklijk Nerderlands Indisch Leger yang ditempatkan di tempatkan di Indonesia.

Namun, orang-orang NICA dan KNIL yang berada di Jakarta, Surabaya, dan Bandung mengadakan provokasi sehingga memancing kerusuhan.

Dengan cara diplomasi, Indonesia berusaha mengambil alih kekuatan Belanda dengan memperkuat persenjataan.

Pada saat itu KH. Hasyim Asy’ari telah menjadi tokoh nasional, mampu memimpin dan mengarahkan masyarakat untuk bangkit melawan kezaliman yang dilakukan para kolonial.

KH. Hasyim Asy’ari akhirnya menyerukan jihad untuk membela tanah air, itulah mengapa Hari Santri Nasional tak lepas dari istilah Resolusi Jihad.

KH. Hasyim Asy’ari mengatakan bahwasannya membela tanah air dari penjajah hukumnya adalah wajib atau fardhu ‘ain bagi setiap insani.

Seruan jihad KH. Hasyim Asy’ari membakar semangat para santri Surabaya, yang kemudian mereka membakar markas Brigade 49 dan membuat marah angkatan perang Inggris.

Baca Juga:  Eks Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Diperiksa Polisi

Ini ada hubungannya dengan puncak kejadian pemberontakan para warga Surabaya pada pertempuran 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Ya, para santri di bawah kepemimpinan KH. Hasyim Asy’ari kala itu turut serta dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia di Surabaya.

Mengingat banyaknya peristiwa yang diawali dari pelopor KH. Hasyim Asy’ari akhirnya mendeklarasikan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945, yang diperingati sebagai Hari Santri Nasional.

Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari para santri dan ulama, sebab bukan hanya tentara tetapi juga banyak ulama dan santri yang tercatat turut andil dalam mengusir penjajah.

Menyampaikan fakta bahwa berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak lepas dari peran besar dan perjuangan para ulama dan santri, sejarah Resolusi Jihad ini harus disampaikan kepada generasi muda.

Sejarah dapat mengungkap hal-hal fiktif, mengungkap hal-hal yang benar terjadi dan hingga saat ini masih disalah artikan oleh masyarakat awam.

Sehingga apa-apa yang terjadi dalam peristiwa sejarah harusnya terus diwariskan.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU