Hasyir Thaha Dirikan Lembaga Filantropi Thaha Foundation

Di dunia usaha rancang bangun dan teknologi indusrri, nama M Hasyir Thaha tak asing lagi. Dia adalah pria asal Makassar, Sulsel, yang mengukir sederet prestasi di rantauan. Pria kelahiran 8 September 1962 itu cukup tenar di kalangan alumni mahasiswa yang pernah mengenyam dunia pendidikan di Yogyakarta.

Usai menamatkan studi di SMA 3 Makassar, pria yang akrab disapa Aci itu, memutuskan untuk hijrah ke Yogyakarta guna melanjutkan studi menjadi sarjana. Tidak tanggung tanggung, Aci mengenyam dua universitas bersamaan dengan jurusan yang berbeda. Di Universitas Gajah Mada (UGM), dia mengambil Fakultas MIPA-Fisika. $aat bersamaan, dia harus mengejar studi di Universitas Islam Indonesia jurusan teknik sipil.

Keuletan alumni SMP 1 Makassar itu membuahkan hasil. Ia membuat perusahaan yang diberi nama Teg Grup yang kini memiliki sejumlah anak perusahaan.

Kini Aci jadi pendiri dan CEO PT TEG Group) yang rmerupalan ahli rancang bangun dan teknologi indusrri gula, smelter (peleburan biji besi), pembangkit listrik, serta Material Handling System and automation Process production.

Perusahaannya telah berkolaborasi dengan perusahaan BMA (Braunschweigische Maschinenbauanstalt AG German) HEXA Thailand, Thermax India., Sutech Thailand, Bundaberg walkers Engineering Australia, Robotic Statec Binder Austria, Tsubaki Japan, dan Zhucheng Xinxudong Machinery Co.,ltd.

Setelah sukses dan mendunia, dia lupa diri. Aci peduli dengan aktivitas dan kerja sosial. Karena itu, Aci mendirikan Thaha Foundation yang bergerak di bidang keagamaan dan sosial.

Lewat Thaha Foundation, Aci berbagi dengan sesama dengan membuat program beasiswa untuk studi keluar negeri. Kegiatan sosial Aci tidak berhenti di situ. Ia juga tetap menggalang alumni-alumni yang pernah mengenyam pendidikan di Yogyakarta untuk berhimpun melalui wadah Ikatan Keluarga Alumni Jogyakarta Sulawesi Selatan (IKAJOSS).

Menurut Asmar Oemar Saleh, karibnya, pembentukan IKAJOSS sebagai wadah para cendekiawan berpikir. Asmar juga menyebut sosok Aci sebagai entrepreneur yang handal. Ia tidak saja berpikir akan kemajuan perusahaannya tapi juga mendorong kemajuan daerah dan bangsa.

“Padahal dia tidak punya kepentingan dengan kekuasaan. Bisnis dia murni swasta dan tidak bergantung pada pemerintah,” ujar Asmar, suatu ketika.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU