Hebat, Rektor Unibos Catat Sejarah Sebagai Penulis Jurnal dengan Sitasi Terbanyak di Dunia

Rektor Universitas Bosowa (Unibos) Prof Dr Ir Batara Surya, ST MSi catat sejarah baru sebagai penulis jurnal dengan pemegang sitasi terbanyak ketiga dunia dalam Society of Open Innovation Award yang diselenggarakan oleh Journal of Open Innovation (JOI) Technology, Market & Complexity (EIC).

Hasil ini di umumkan langsung oleh Editor in Chief JOI Prof Dr Jin Hyo Jospeh Yun, pada konferensi Internasional secara virtual, memaparkan bahwa dari sembilan jurnal yang masuk dalam nominasi JOI EIC ini, Prof Batara berhasil mendapatkan peringkat ketiga dengan mengantongi tiga belas (13) sitasi berjudul Economic Growth, Increasing Productivity of SMEs, and Open Innovation.

Tak hanya itu, ia juga dinobatkan sebagai top 2% ilmuwan teratas berpengaruh di dunia tahun 2021 berdasarkan data lebih dari seratus ribu saintis terbaik.

Dalam sesi wawancara ia menjelaskan bahwa dalam menulis sebuah karya tidak ada target yang ia tentukan.

Baca Juga:  Hari Disabilitas Internasional, ILMPI Wilayah VI Gelar Gemilang Inklusi

Target tersebut akan dengan sendirinya terpenuhi ketika karya yang ditulis memiliki kualitas yang baik.

“Sebagai seorang ilmuwan, tidak ada target secara spesifik, karena target seseorang dinilai dari banyaknya ilmuwan yang membaca tulisan kita.

Ketika seseorang membaca dan memiliki ketertarikan terhadap tulisan kita, terutama dari substansi dan basis ilmu yang kita tawarkan, di-situlah proses sitasi terjadi,” terangnya.

Sebab sesuatu yang ditulis harus memiliki karakteristik kebaharuan yang berbeda dengan hasil-hasil riset sebelumnya dan menantang orang untuk membaca apa yang sudah dihasilkan.

Tak lupa ia juga berpesan agar para dosen untuk ikut memacu kemampuannya untuk menghasilkan karya-karya ilmiah, terutama para dosen muda.

- Iklan -

“Karya yang dihasilkan tentu ada nilai manfaat secara positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, karena sejatinya saya berpikir apalagi yang bisa saya persembahkan untuk ilmu pengetahuan jika bukan melalui karya-karya ini,” ungkapnya.

Baca Juga:  Peran Teknologi dalam Pengujian Obat: Membuka Era Baru Farmasi Modern

Untuk itu, ia mengajak para dosen universitas bosowa untuk memacu kemampuan dan reputasi khusus mengenai karya-karya ilmiah yang dihasilkan sehingga mampu berkiprah di dunia global terkait hasil-hasil penelitian.

Sebagai rektor unibos sekaligus ilmuwan, Prof Batara tentu harus mampu menata waktu agar tugas utama sebagai seorang rektor tidak mengalami hambatan, namun ia tetap bisa terus menghasilkan karya-karya baru yang lebih inovatif lagi.

“Tidak ada masalah. saya hanya perlu mampu mengatur waktu jadi setiap saat dan setiap waktu ada porsi masing-masing. Namun jika menuntut lebih, sebagai seorang rektor tentu saya harus fokus ke situ. Namun secara spesifik, tidak ada,” ungkap Rektor Universitas Bosowa.

Menurutnya, dosen tidak punya alasan untuk tidak menulis. Karena dosen harus menjalankan tridharma, yaitu pendidikan pengajaran, penelitian riset, pengabdian pada masyarakat.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU