Hijack 1971, Film Kisah Nyata Pembajakan Pesawat Korea

Film Korea Selatan berjudul “Hijack 1971” resmi tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai Rabu (17/7/2024). Film ini diadaptasi dari kisah nyata pembajakan pesawat di Korea.

“Hijack 1971” mengusung genre aksi, kriminal, dan thriller yang menegangkan, dibintangi oleh sejumlah aktor dan artis populer Korea seperti Ha Jung Woo, Yeo Jin Goo, Sung Dong Il, dan Chae Soo Bin.

Film ini disutradarai oleh Kim Sung Han dan ditulis oleh Kim Kyung Chan, yang sebelumnya dikenal sebagai penulis untuk film-film seperti “Hit and Run Squad” (2019), “1987: When The Day Comes” (2017), dan “Cart” (2014).

Dengan durasi tayang selama 1 jam 40 menit, “Hijack 1971” mengisahkan tentang orang-orang yang berjuang untuk bertahan hidup dalam situasi yang mengancam nyawa ketika sebuah pesawat penumpang dibajak di wilayah udara Korea pada tahun 1971.

Baca Juga:  SINOPSIS: Fall, Sebuah Film Thriller Bertahan Hidup yang Ekstrem

Film “Hijack 1971” hanya ditujukan bagi penonton berusia 17 tahun ke atas karena beberapa adegannya tidak sesuai untuk penonton di bawah usia tersebut. Film ini perdana ditayangkan di Korea Selatan pada tanggal 21 Juni 2024.

“Hijack 1971” berhasil meraih pendapatan sekitar US$11,4 juta dari penjualan 1.670.738 tiket di negara asalnya dan didistribusikan oleh Sony Pictures Entertainment Korea.

Film ini mengisahkan tentang pilot bernama Tae In (Ha Jung Woo) dan Gyu Sik (Sung Dong Il) yang melakukan penerbangan dari Bandara Sokcho menuju Gimpo pada musim dingin tahun 1971.

Awalnya, penerbangan pesawat berjalan dengan aman dan lancar bagi Tae In dan Gyu Sik, hingga suatu saat bom rakitan meledak dan mengacaukan situasi di pesawat. Ledakan tersebut diketahui berasal dari seorang penumpang bernama Yong Dae (Yeo Jin Goo).

Baca Juga:  5 Rekomendasi Film Tentang Ayah, Penuh Emosi dan Haru

Yong Dae, seorang warga sipil, mencoba untuk membajak pesawat dan mengambil alih kendali kokpit. Dia memaksa pilot untuk mengarahkan pesawat ke Utara.

- Iklan -

Akibat ledakan tersebut, Gyu Sik mengalami luka serius dan kehilangan salah satu penglihatannya. Dia tidak dapat lagi mengendalikan pesawat karena terancam oleh pembajak.

Tae In, yang selamat dari ledakan, menjadi satu-satunya harapan dalam situasi kacau tersebut. Sebagai mantan pilot pesawat tempur Angkatan Udara Korea, Tae In mulai mempertaruhkan nyawanya untuk menerbangkan pesawat tersebut dengan selamat.

Film ini memperlihatkan perjalanan tegang dan penuh harapan bagi para penumpang dan kru pesawat untuk bertahan hidup di tengah situasi yang mendebarkan tersebut. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU