Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Pernahkah kita berpikir untuk mempersiapkan kurban sejak saat ini?
Terasa masih jauh, tapi jika tidak direncanakan, bisa jadi idul adha tahun ini tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya, dilewati tanpa berkurban walaupun seekor kambing.
Bukankah beban itu menjadi ringan jika dicicil?
Seekor kambing akan terasa sangat mahal jika baru kita rencanakan beberapa hari sebelum penyembelihan. Oleh karena itu, kami mengingatkan kembali kepada pembaca untuk menguatkan tekadnya agar bisa berkurban.
Terkait kurban, artikel kali ini akan membahas tentang hikmah di balik ibadah kurban, semoga dengan mengetahui hikmah kebaikan kurban, kita lebih bersemangat untuk menjalankan syariat kurban.
1️⃣ Kurban dilakukan dalam rangka bersyukur kepada Allah atas nikmat hayat (kehidupan) yang diberikan
2️⃣ Kurban dilaksanakan untuk menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim –khalilullah (kekasih Allah) ‘alaihis sallam yang ketika itu Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail ‘alaihis sallam ketika hari an-nahr (Idul Adha)
3️⃣ Agar setiap mukmin mengingat kesabaran Nabi Ibrahim ‘alaihis sallam, yang ini membuahkan ketaatan kepada Allah dan kecintaan kepada-Nya lebih dari diri sendiri dan anak.
Pengorbanan seperti inilah yang menyebabkan lepasnya cobaan. Sehingga yang sebelumnya akan di sembelih adalah Isma’il, akhirnya seekor dombalah yang disembelih. Jika setiap mukmin mengingat kisah ini, seharusnya mereka mencontoh dalam bersabar ketika melakukan ketaatan kepada Allah dan seharusnya mereka mendahulukan kecintaan kepada Allah dari hawa nafsu dan syahwatnya. [Al-Mausuah al-Fiqhiyyah, 5:76)
4️⃣ Ibadah kurban lebih baik daripada bersedekah dengan uang yang senilai dengan hewan kurban.
Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata: “Penyembelihan yang di lakukan pada waktu mulia lebih afdal dari pada sedekah senilai penyembelihan tersebut. Oleh karenanya, jika seseorang bersedekah untuk menggantikan kewajiban penyembelihan pada manasik tamattu’ dan qiran (dalam ibadah haji) meskipun dengan sedekah yang bernilai berlipat ganda, tentu tidak bisa menyamai keutamaan kurban.” [Talkhish Kitab Ahkamil Ushiyyah wadz Dzakaah, hlm 11-12 dan Shahih Fiqh Sunnah, 2:379]
5️⃣ Kurban dilakukan untuk meraih takwa. Yang ingin dicapai dari ibadah kurban adalah keikhlasan dan ketakwaan.
Allah Ta’ala berfirman: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” [Qs 22/Al-Hajj (Haji) : 37]