UPT SMPN Satap 2 Bengo Kecamatan Bengo Kabupaten Bone rusak parah, tapi tak kunjung tersentuh bantuan hingga saat ini. Hal ini diketahui dari Kepsek UPT SMPN Satap 2 Bengo Muh Idris saat dikonfirmasi pada momentum Hari Jadi Bone (HJB) Ke-693 Tahun 2023, Kamis (6/4/2023).
“Iya masih begitu (rusak berat tiga ruang kelas di UPT SMPN Satap 2 Bengo dan WC sekolah tidak layak pakai hingga siswa berkeliaran buang air di sembarang tempat)”ungkap Muh Idris kepada wartawan, Kamis (6/4/2023).
Lebih lanjut ia mengungkapkan, beberapa hari yang lalu tim dari Dinas Pendidikan dan konsultan kembali mendatangi sekolah yang dipimpinnya. Kedatangan mereka disebut untuk melakukan survey sekaligus mengukur sekolah tersebut. Belum diketahui kepastian, kapan rehab total sekolah ini realisasi.
Diberitakan sebelumnya, jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bone masih enggan berkomentar terkait sekolah rusak yang tak kunjung tersentuh bantuan itu. Padahal, sekolah ini sudah berkali-kali diusulkan di Musrenbang hingga masuk usulan prioritas tapi tak kunjung realisasi.
Kepala UPT SMPN Satap 2 Bengo H Muh Idris menyebutkan sekolah yang dipimpinnya kembali masuk dalam daftar usulan skala prioritas untuk direhab berat. Padahal tahun sebelumnya, juga masuk usulan prioritas tapi tak kunjung ada realisasi.
Sepengetahuannya, tahun ini, daftar sekolah yang mendapat bentuan perbaikan atau pembangunan telah keluar. Artinya, kondisi sekolahnya yang sudah rusak berat, harus menunggu lagi untuk tahun depan. Harapan itu pun belum ada kepastian.
“Kita hanya bisa berharap tahun depan. Fakta, bukan mengada-ada sudah 5 tahun saya perjuangkan di setiap Musrenbang tingkat Desa, Kecamatan bahkan sampai Kabupaten, selalu prioritas tapi setelah final tidak adami namanya,”ungkapnya, Rabu (15/2/2023)
Sebelumnya, rehab berat tiga ruang kelas di UPT SMPN Satap 2 Bengo tiap tahun masuk dalam usulan prioritas, namun tak kunjung mendapat bantuan. Mirisnya, WC sekolah juga tidak layak pakai, hingga siswa berkeliaran buang air di sembarang tempat.
Kepala Sekolah SMPN Satap 2 Bengo H Muh Idris menyebut sudah beberapa kali mengikuti musyawarah yang sama dan mengusulkannya. Usulan masuk sebagai prioritas di tingkat desa maupun kecamatan bahkan sampai kabupaten, namun tak kunjung realisasi.
“Maka tak bosan-bosan saya usulkan kembali, rehabilitasi berat tiga ruang kelas untuk SMP,”ungkap Muh Idris di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) digelar di Desa Mattaropuli Kecamatan Bengo Bone Tahun 2023, Rabu (18/1/2023).
Selain butuh rehab tiga ruang kelas, ia juga mengusulkan pengadaan ruang guru dan WC sekolah. Ia merasa kasihan melihat siswa lantaran gedung dan WC sekolah sudah tidak layak pakai, sehingga siswa berkeliaran buang air sembarangan.
“Karena jujur saya bilang, selama saya ada di atas (sekolah), WC yang ada di situ bergandeng dengan gedung sekolah, itu sudah roboh sudah tak layak pakai lagi, jadi anak-anak berkeliaran buang air sembarangan,”ungkapnya
“Jika saya lihat, saya arahkan ke WC masjid. Syukur pengurus masjid baik, sehingga melayani keperluan anak sekolah. Jadi kalau bisa itu juga dimasukkanlah, kalau tidak bisa prioritas, yah long list lah,”lanjutnya.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Mattaropuli Abdul Rasyid menyebut bantuan sekolah bisa keluar jika ada harmonisasi di tingkat kabupaten. Hal ini disampaikan saat menanggapi usulan Musrenbang di Kantor Desa Mattaropuli, Rabu (18/1/2023).
Rasyid mengakui SMPN Satap 2 Bengo sangat memprihatinkan. Ia menyebut sekolah itu sudah tiga kali diusulkan di musrenbang tingkat desa, kecamatan bahkan kabupaten namun masih terkendala keluar anggarannya.
“Kemarin waktu musrembang pihak kecamatan disampaikan, sekolah bapak sudah masuk, sisa lakukan harmonisasi, kalau tidak harmonisasi tidak akan keluar dananya, tidak akan mendapat, sepuluh tahun diusulkan jika tidak diusulkan tidak akan keluar,”ungkapnya.
Kepala UPT SDN 12/79 Mattaropuli ini menyebut saat ini masih bisa harmonisasi di tingkat kabupaten agar bantuan bisa keluar. Ia mengaku sekolahnya satahun diusulkan setelah harmonisasi bantuannya langsung keluar.
“Mudah-mudahan tahun ini dapat. Masih digodok sekarang, masih bisa harmonisasi di tingkat kabupaten. Seandainya sekolahku upettama runtuka, langsung dapat. Kalau tidak mauki harmonisasi mohon maaf,”katanya.*