Sulsel berusia 353 tahun hari ini. Sejarah mencatat eksistensinya sebagai daerah berdaulat.
Kini, situasi telah berubah. Sulsel selalu memainkan peran penting dalam kancah nasional. Terutama untuk pertumbuhan ekonomi.
Dengan capaian tersebut, Ketua IKAJOSS, M. Hasyir Thaha mengucapkan HUT Sulsel.
“Selamat hari jadi Sulawesi Selatan. Semoga pembangunan infrastruktur, pariwisata, pertanian, perkebunan, perikanan, Industri, menuju kesejateraan rakyat secara relatif equel (merata) ke semua Kabupaten,”ungkap M Hasyir.
Rabu, 19 Oktober 2022, Sulsel menatap arah baru pembangunan.Untuk edisi hari ulang tahun (HUT) kali ini, tema yang diusung: “Sulsel Optimis, Sulsel Tangguh, Ekonomi Berdaulat.”
Di tengah pandemi yang menyerang sejak 2020, dampaknya hingga kini tetap terasa. Namun, ketangguhan lokal menjadi kapital sosial untuk mengadangnya bersama. Lalu, ekonomi pun tetap tumbuh.
“Kita terus optimis untuk membangun,” ujar Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Selasa, 18 Oktober.
Bukti Sulsel tetap tumbuh bisa terlihat dari statistik pertumbuhan ekonomi yang menyentuh 5,18 persen (yoy) pada triwulan kedua 2022 ini. Dibandingkan kuartal ke kuartal (q to q) 2022, pertumbuhannya 8,38 persen.
Pertumbuhan itu pun merupakan yang tertinggi secara triwulanan sejak 2018.
“(Kita) optimis menggerakkan orang, kemudian pola hidup sehat, termasuk pembangunan terus dilanjutkan dan bagaimana SDM kita. Serta pada akhirnya kita memiliki ekonomi berdaulat,” sambung Sudirman.
Inflasi sebagai masalah nasional saat ini, juga menjadi atensi khusus. Hasilnya, melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Sulsel meraih predikat sebagai TPID Provinsi Terbaik 2021 untuk wilayah Sulawesi dalam pengendalian inflasi.
Capaian lain Sulsel era Sudirman di antaranya, kembali meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, ekspor naik 57,17 persen, desa wisata terbanyak di Indonesia, dan cakupan imunisasi tertinggi di Indonesia.
Ditopang dengan pembangunan infrastruktur berkelanjutan, penyelamatan aset daerah Rp8 triliun, angka stunting turun signifikan, investasi naik dua kali lipat, dan pencegahan korupsi dalam kategori hijau.
“Banyak yang sudah kita kerjakan, termasuk rehabilitasi jalan LHR tinggi. Alhamdulillah, (untuk) beras, stok kita jadi tulang punggung sekarang, 25 persen stok nasional kita. Kemudian beberapa jalan sudah kita kerjakan: Jalan Antang, Hertasning, Jalan Pekkae-Takalala, (dan) beberapa di jembatan runtuh di Luwu,” papar Sudirman.
Semua masyarakat Sulsel diharapkan dapat bersinergi. Dengan optimisme, bisa melangkah lebih baik ke depan sepanjang saling dukung.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Sulsel Amson Padolo mengatakan Sulsel menorehkan banyak prestasi. Salah satunya, mengembalikan kondisi perekonomian yang sebelumnya terkontraksi -0,70 persen menjadi tumbuh 4,65 persen.
Minggu lalu, Sulsel juga kembali melepas ekspor komoditas unggulannya senilai Rp648 miliar dan mengalami pertumbuhan 57 persen hingga Oktober ini. Untuk investasi, naik dua kali lipat. Dari Rp2,1 triliun pada triwulan I menjadi Rp4,5 triliun pada triwulan II 2022.
Setahun terakhir banyak inovasi diluncurkan. Ada program mandiri benih. Tujuannya memperkuat posisi Sulsel sebagai lumbung pangan nasional.