Ibu Rumah Tangga Menjadi Pelayan Rakyat

Oleh : Isnayani, S.H., M.H.

“Menjadi manusia paling indah diciptakan Allah SWT, Perempuan merupakan makhluk istimewah. Untuk melengkapi keindahannya perempuan dilengkapi dengan perasaan yang kuat.”

Kelahiran para pemimpin hebat merupakan buah karya dari Rahim seorang perempuan, atas izin Allah SWT. Setiap perempuan juga memiliki kekuatan, untuk menjadi berbagai sosok dalam kehidupan, salah satunya menjadi seorang Ibu Rumah Tangga. Seorang Ibu Rumah Tangga bukanlah hal mudah, hal tersebut dikarenakan harus mengurus hal – hal untuk memenuhi kebutuhan seorang kepala rumah tangga (Suami) dan Buah Hati (anak).

Pandangan terhadap rendahnya derajat Ibu Rumah Tangga kini berangsur-angsur ditepis. Para perempuan yang dulunya bergelut sebagai Ibu rumah tangga kini berani bertarung di berbagai Sektor, salah satunya sebagai pelayanan rakyat (DPRD).

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai salah satu partai yang turut andil dalam membangun kesadaran masyarakat terkhusus kaum perempuan. Keberadaan Perempuan dalam ranah keluarga tidak menutup kemungkinan mampu menjadi tokoh di kalangan masyarakat seperti di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Keberadaan PKS di tengah – tengah masyarakat mampu menjawab stigmatisasi terhadap peran perempuan di dalam ranah rumah tangga, sehingga menjadikan perempuan sebagai salah satu orang yang berperan penting dalam melakukan pelayanan terhadap rakyat.

Baca Juga:  Hari Pahlawan, Merdeka atau Mati, Prabowo "The Last Emperor"

Dari Rumah Tangga Hingga Pelayan Rakyat

Perempuan Pelayan Rakyat yang hebat tidak hanya hadir para kalangan ekslusif, perempuan dari ibu rumah tangga juga dapat hadir sebagai pelayan rakyat, meski harus memiliki 3 peran dalam melayani sekaligus, yakni; Pelayan Suami, Anak dan Rakyat, tidak mematahkan semangat kaum perempuan untuk mengabdikan dirinya di tengah masyarakat.

Kehadiran perempuan sebagai pelayan rakyat, tidak boleh dipandang sebelah mata, sosok perempuan yang dicocokkan lebih mengutamakan perasaan tentu sangat berfungsi di tengah masyarakat dalam melakukan pelayanan guna mendengar aspirasi masyarakat.

Di DPRD Provinsi Sulawesi Selatan terdapat 85 Anggota legislatif yang tentu membawa dampak positif guna kemajuan bangsa. Karena pertumbuhan dan kekuatan perempuan di DPR menjadi hal yang sangat diperlukan karena sebagai makhluk yang kerap dianggap lemah tentu membutuhkan perwakilan di dalam ranah legislatif guna aspirasi para perempuan dapat didengar oleh para pemangku kebijakan.

Pentingnya Perempuan sebagai Pelayan Rakyat

Sempat ada keraguan masyarakat tentang perempuan yang berpolitik akan sulit membagi waktunya dengan urusan rumah tangga. Mengurus anak, pekerjaan rumah, mengurus suami, terlebih lagi kalau suaminya melarang istrinya untuk melakukan kegiatan lain selain kegiatan rumah. Perempuan seolah tidak bebas untuk melakukan apapun.

- Iklan -
Baca Juga:  Meluruskan Sejarah Imam Bonjol

Semakin maju Indonesia, pola pikir masyarakat pun semakin terbuka. Diskriminasi gender seharusnya sudah pudar. Banyak perempuan yang bekerja di zaman sekarang. Membantu perekonomian keluarganya. Dunia politik pun lambat laun makin terisi oleh kehadiran politikus perempuan. Bahkan sampai dibuatkan kuota 30% untuk politisi perempuan. Begitu respeknya politik Indonesia terhadap perempuan.

Suara perempuan pun diperhitungkan dalam membuat keputusan. Karena perempuan memiliki hak bersuara dan berpendapat.

Namun, rendahnya jumlah perempuan di kursi politik berpengaruh belum mampu merespon masalah utama yang dihadapi oleh perempuan.

Diskriminasi dalam mengemukakan pendapat dan pandangan masyarakat yang bias terhadap keberadaan perempuan tentu tidak menurunkan semangat kaum perempuan. Kehidupan kaum perempuan tidak semerta-merta hanya berada pada ruang – ruang privasi (Rumah Tangga), perempuan juga mampu menjadi sub bagian yang mampu menjadi pelayan rakyat guna kemajemukan bangsa ke depannya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU