Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah digelar tetap menjamin tidak adanya penularan virus corona.
Ketua Umum IDAI Aman Bhakti Pulungan mengatakan, pihaknya meminta hal tersebut karena berdasarkan data yang dihimpun IDAI hingga Agustus lalu masih banyak anak yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kami minta PTM yang aman sehat dan bisa menjamin kesehatan anak Indonesia,” ujar Aman i acara Update Kajian IDAI Terkait Covid-19 pada Anak: Pembelajaran Tatap Muka, yang digelar secara virtual, Minggu (26/9/2021).
Aman mengatakan, IDAI merekomendasikan beberapa syarat agar PTM yang menjamin kesehatan anak itu dapat terlaksana.
Salah satunya adalah uji coba PTM yang pelaksanaannya dimulai bagi anak yang sudah diimunisasi vaksin Covid-19 terlebih dahulu.
Ini termasuk seluruh orangtua, keluarga, guru, dan para staf di sekolah juga sudah divaksin. Selain itu, positivity rate daerah yang melaksanakan PTM pun harus di bawah 8 persen.
“Awal-awal dibuka, tidak boleh membuka masker, makan minum di sekolah. Jadi coba dulu 2-3 jam,” ujar Aman.
“Lalu soal transportasinya dari dan ke rumah. Bagaimana protokol kesehatannya harus ketat, sirkulasi udara, dan jumlah murid jg selalu kami lihat,” kata dia.
Bahkan adapula daerah yang saat PTM kembali digelar, positiviy rate-nya belum di bawah 8 persen.
Kemudian, banyak anak yang masih membuka masker dan makan-minum di sekolah.
“Laporan lainnya, minggu terakhir ini poliklinik penuh dengan anak sekolah yang terpapar. Kalau ada anak yang komorbid atau keluarganya komorbid di rumah, ini akan membuat masalah baru,” kata aman.
Menurut Aman, hingga PTM digelar, pihaknya belum melihat bagaimana mitigasi yang disiapkan apabila ada anak yang sekolah terpapar Covid-19.
Meski sekolah akan langsung ditutup, kata dia, tetapi tracing atau penelusuran kepada mereka yang kontak dengan anak terpapar tersebut harus dipastikan berjalan lancar.