Ikatan ALUMNI SMAGA ’81 Resmi Terbentuk!

Ikatan ALUMNI SMAGA Angkatan 1981, resmi terbentuk. Hal itu, setelah susunan pengurus hasil keputusan musyawarahnya yang digelar di Rumah Makan Ulujuku Makassar, 14 Januari 2023, yang panitianya di Ketuai Ritha Nashir, Sekretaris Nurhayana Kamar, di SK kan oleh PP (Pimpinan Pusat) IKA ( Ikatan Alumni) SMAGA (SMA Negeri Tiga ) Makassar.

SK yang ditandatangani Ketua Umum PP IKA SMAGA Makassar H. M. Manyingari, diserahkan Ketua Bidang Orgnisasi PP IKA SMAGA Makassar Rauf Rahman kepada Ketua Terpilih Danial Abbas. Rauf didampingi Sekretaris Umum (Sekum) PP IKA SMAGA Makassar Kaharuddin dan Staf Ahli Ketum PP IKA SMAGA Makassar Rinal Mallombassang, dalam penyerahan SK yang berlangsung di acara Buka Puasa Bersama ( Bukber) di Restoran 88 Makassar, Jl.Yosep Latumahina, 5 Maret 2023.

Diacara yang dihadiri sedikitnya 30an anggota Alumni SMAGA’81, juga menjadi ajang penggalangan dana, mendukung program amaliah Ramadhan PP IKA SMAGA, berupa anjang sana ke beberapa Panti Asuhan di Kota Makassar, pada Ahad 9 Maret 2023. Gerakan spontanitas tersebut, berhasil mengumpulkan sumbangan sebesar Rp 1.370.000.

Sebelumnya, Hasyir Thaha mengirimkan Rp 1.000.000.  Dengan demikian, total sumbangan Alumni SMAGA’81 sebesar Rp 2.270.000. “Alhamdulillah, inilah salah berkahnya, dengan terbentuknya Ikatan Alumni SMAGA’81,” puji Sekum Kaharuddin.

Kembali ke terbentuknya kepengurusan Alumni SMAGA’81, tidak mudah, penuh lika liku. Seperti yang diungkapkan Ritha Nashir saat pembukaan Musyawarah, betul – betul sebuah perjuangan keras. Beberapa bulan sebelumnya, terjadi vakum of power (kekosongan kekuasaan). Kepengurusan sebelumnya yang baru berjalan  “seumur jagung,” tiba – tiba tidak punya legitimasi, karena membuat geng baru. Grup WA terbelah dua. WA Saribattang dan New Sari Battang.

 

Itu, akibat hanya konflik pribadi, pecah kongsi bisnis, antara Burhamzah dengan Istana Permata Timur. Berhari – hari grup WA gaduh. Hingga akhirnya salah satu admin Arfah Solong Malewa membikin grup baru New Saribattang, dan menghimbau anggota grup di Saribattang, meninggalkan grup tersebut, menyeberang ke New Saribattang, karena disitu sudah ada Ketua.

Pembuatan grup baru tersebut, entah atas inisiatif Arfah sendiri, namun di pertemuan Mediasi yang digelar PP IKA SMAGA Makassar, di Warkop Gerage Jl Nuri Makassar, Arfah mengaku, ada yang suruh, tanpa menyebut Namanya.

- Iklan -

Pada kondisi tersebut, ke dua anggota grup saling sindir, bahkan show of force (pamer kekuatan). Kedua grup tersebut memang memiliki pendukung masing – masing, dengan kekuatan hampir berimbang. Itu karena, anggota yang tidak tau masalah pun, dihimbau untuk segera meninggalkan Saribatttang, beralih ke New saribattang. Beberapa diantaranya dieksekusi oleh Arfah.

Resah melihat kondisi tersebut, salah seorang alumni 81, yang ditokohkan, Hasyir Thaha mengambil inisiatif, mengupayakan konflik segera berakhir dan grup bersatu kembali di WA semula. “Pusing melayani ada 2 WA, dan membikin hp lalot,” keluhnya saat itu.

Dia pun memprakarsai pertemuan dengan memngundang ‘Petinggi” PP IKA SMAGA Makassar, di salah satu Warkop di Jl Lanto Dg Pasewang. Hasyir didampingi beberapa teman alumni, Prof Ansar Arifin, Ritha Nashir, Danial Abbas, Nurhayana Kamar. Ada juga Istana Permata Timur disitu. Kesimpulan pertemuan, menyerahkan kepada PP IKA SMAGA Makassar, mengambil langkah – langkah, untuk mewujudkan terjadinya rekonsiliasi.

Tidak lama setelah pertemuan tersebut PP IKA SMAGA pun menggelar pertemuan mediasi di Warkop Gerage, Jl Nuri dengan mengundang kedua kubu. Namun, tidak berhasil mencapai kesepakatan damai.

Kubu Saribattang berkeras agar adakan musyawarah ulang, karena menganggap kepemimpinan sebelumnya, sudah tidak layak didukung, karena lari meninggalkan ‘’pasukan’’. Membuat grup terbelah. Tekad melaksanakan musyawarah pun didukung dengan adanya pernyataan Burhamzah sebagai Ketua saat itu, mengundurkan diri, dan surat mengunduran dirinya menyusul.

Pasca pertemuan tersebut, perpecahan semakin meruncing. Karena Burhamzah didaulat pendukungnya, tetap harus meneruskan kepemimpinannya dan tidak mengakui adanya pernyataan pengunduran diri. Disatu sisi, tim Saribatanng, intens melakukan konsultasi ke PP IKA SMAGA Makassar melalui Sekum Kaharuddin.

PP IKA kemudian mengamsil sikap, membentuk Presidium, Ritha Nashir, Nurhayana, Arfah Solong, Fitri Barrang dan Asnaidah untuk melanjutkan langkah-langkah perdamaian. Namun tidak kelihatan jalan terwujudnya missi tersebut. Beberapa moment yang berusaha menghadirkan ‘grup sebelah’, namun tidak direspons.

Akhirnya tim presidium mengusulkan ke PP IKA SMAGA Makassar untuk mengizinkan agar dibentuk  kepanitiaan untuk menggelar musyawarah. Gayung pun bersambut, pusat mengizinkan. Karena memang kepengurusan dibawah kepemimpinan Burhamzah, belum mendapat pengakuan PP IKA SMAGA, dan belum pernah mengajukan permohonan untuk penerbitan SKnya. Padahal sudah berjalan setahunan.

Ada SK yang diterbitkannya, namun bersifat internal, Saribattang. Itulah dasar Pusat mengambil ketegasan. “Dalam memimpin organisasi, kami tidak boleh netral, harus memihak salah satunya, namun yang sesuai dengan koridor aturan. Bukan karena pertemanan,” tegas Sekum Kaharuddin, yang disampaikan ketika membuka Musyawawah mewakil Ketum Manyingari.

Nama grup WA pun dirubah, dari Saribattang menjadi ALUMNI SMAGA’81. Memang afiliasi-afiliasi angkatan yang terdaftar  di PP IKA SMAGA Makassar, tidak terdapat naman lain, selain Alumni Angkatan.

Singkatnya, terbentuklah kepengurusan baru yang SKnya telah diserahkan kepada Pengurus di pertemuan Bukber tersebut. Tampil memberikan sambutan Ketua Terpilih Danial Abbas, Penasehat Prof Anshar Arifin, dan Sekum PP IKA SMAGA Makassar Kaharuddin mewakili Ketum.

Ketiganya, menekankan dan menghimbau agar perseteruan kedua grup diakhir, dan kembali bersatu. “Sebab kami hanya mengakui satu kepengurusan. Dan bila ada even – even yang digelar PP IKA SMAGA Makassar, daftar kepesertaannya yang diterima dari Pengurus Alumni SMAGA’81’’ secara kollektif,” tegas Kaharuddin. “Silahkan, diselesaikan PR (pekerjaan rumah) ini,” tambahnya.

Sebetulnya kedua pihak tidak masalah bila ingin rekonsiliasi. Seperti disuarak Kadir, dari grup sebelah pun selalu membahas tentang hal ini. Hanya saja, mungkin belum bisa tercapai dalam bulan Ramadhan ini, meskipun dikatakan sebagai Bulan Yang Penuh berkah terutama, untuk saling memberi maaf.

Karena Ramadhan dimana kaum muslim disibukkan untuk memperbanyak ibadah, sudah tidak lama berakhir. Dan untuk acara kumpul dalam jumlah besar, pelu persiapan dana. (NURHAYANA KAMAR)

Berikut Komposisi Kepengurusan ALUMNI SMAGA’81

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU