IMGS 2022; Generasi Muda Harus Peka dan Tanggap

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengajak generasi muda untuk peka terhadap situasi dan tanggap dalam memikirkan solusi atas tantangan yang dihadapi oleh lingkungannya.

“Saya yakin semua anak muda di Indonesia pada dasarnya memiliki panggilan tersebut, punya keinginan untuk bekerja, berkarya, dan berkontribusi demi kemajuan Indonesia,” ujar Mendikbudristek dalam acara Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2022 (IMGS 2022) yang digelar IDN Times di Jakarta, Jumat (30/9).

Saat ini, pembelajaran yang dibutuhkan generasi muda adalah dengan memerdekakan pelajar yang mendukung potensi, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan transformasi pendidikan Indonesia dengan gerakan Merdeka Belajar.

“Sistem pendidikan kita harus beradaptasi dengan segala perubahan yang telah, sedang, dan akan terjadi. Jika tidak, kita akan semakin tertinggal,” kata Nadiem.

Lebih lanjut disampaikan Mendikbudristek, beberapa program Merdeka Belajar yang telah diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), di antaranya Kurikulum Merdeka yang mengutamakan pembelajaran berbasis projek.

Kemudian, Asesmen Nasional yang berorientasi dalam mengukur kemampuan bernalar dan logika. Serta Kampus Merdeka yang memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi sesuai minat dan bakatnya pada jenjang pendidikan tinggi.

Selain itu, Kemendikbudristek juga telah meluncurkan platform yang dirancang khusus untuk para guru yang bernama Platform Merdeka Mengajar. Platform teknologi yang sudah mencapai 1,9 juta pengguna ini menjadi terobosan yang mendukung program Guru Penggerak guna meningkatkan kemampuan kepemimpinan serta menguatkan tujuan implementasi Kurikulum Merdeka, yakni menjadikan kebutuhan murid sebagai prioritas utama dalam proses pembelajaran.

Baca Juga:  Kick-Off HPN 2025, PWI Pusat Peringati Hari Pahlawan

“Sekarang sudah ada lebih dari 5.000 Guru Penggerak yang tersebar di seluruh Indonesia, dan program ini masih akan terus kami lanjutkan sampai semua guru di Indonesia menjadi Guru Penggerak yang punya tekad tinggi untuk mentransformasi sistem pendidikan Indonesia. Saya sangat senang melihat partisipasi para guru di dalam platform tersebut,” tutur Mendikbudristek.

Semua transformasi di sektor pendidikan yang didorong Kemendikbudristek tersebut, perlu didukung dengan pemanfaatan teknologi digital. Karena teknologi saat ini bukanlah suatu pilihan, tetapi merupakan kewajiban.

- Iklan -

“Berkat kolaborasi antara para Aparatur Sipil Negara (ASN) muda di Kemendikbudristek yang berdedikasi dengan generasi muda berketerampilan teknologi yang luar biasa, kami merancang dan meluncurkan sejumlah platform yang bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran dan sudah dimanfaatkan oleh para guru, murid, dan mahasiswa di seluruh Indonesia,” jelas Nadiem.

Hadirnya platform-platform digital yang mudah untuk digunakan dan dirancang sesuai dengan kebutuhan guru, murid, dan mahasiswa mendorong pemerataan kualitas pendidikan yang juga menjadi salah satu tujuan utama dari gerakan Merdeka Belajar.

Mendikbudristek berharap, generasi muda dapat melanjutkan transformasi pendidikan yang telah dilakukan Kemendikbudristek. “Perubahan memang bukanlah hal yang mudah, tetapi untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan, kita harus berani bertransformasi dan berinovasi. Kitalah yang harus melakukan perubahan itu, tidak besok, tapi dimulai dari sekarang,” ujarnya.

Baca Juga:  Pengurus PWI Berkantor di Lantai 4 Daerah Segitiga Emas

Nadiem juga tak lupa berpesan kepada generasi muda untuk tetap semangat dalam mengembangkan diri dan tidak takut bermimpi. “Indonesia butuh pemimpin masa depan seperti kalian yang siap untuk berkontribusi, berani menggerakkan perubahan, dan bertransformasi untuk mewujudkan Merdeka Belajar, membawa bangsa kita melompat ke masa depan,” pesan Mendikbudristek.

IMGS 2022 diselenggarakan oleh IDN Times dengan melibatkan ratusan generasi muda sebagai peserta. Nouvel Raka, Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Al Haraki Depok, Jawa barat, antusias menyimak pidato Mendikbudristek. Menurutnya, dampak transformasi digital yang dilakukan Kemendikbudristek sangat signifikan.

“Teknologi bukanlah opsi, melainkan keharusan. Merdeka Mengajar merupakan salah satu terobosan dari Merdeka Belajar yang telah menjadi sarana berkomunikasi dan berbagi sesama guru untuk upskilling secara terbuka dan bebas,” ujar Nouvel.

Dua bersaudara peraih medali internasional terbanyak tahun 2021, Mischka Aoki dan Devon Kei Enzo sangat mendukung program Merdeka Belajar yang dikeluarkan Kemendikbudristek. “Kami setuju dan mengapresiasi program Merdeka Belajar yang disampaikan Mendikbudristek tadi, karena di dalamnya lebih mementingkan proses daripada hasil,” tutur Mischka.

“Kami juga berharap agar generasi muda di Indonesia bisa semakin maju dan lebih berani untuk berkreativitas dengan bakat dan kemampuannya karena generasi muda yang bertanggung jawab pada masa depan Indonesia,” imbuh Devon. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU