FAJARPENDIDIKAN.co.id-Ujian Nasional 2020, akan dilaksanakan serentak Senin (16/3). Terkait UN 2020, apa Anda sudah tau perubahan yang terjadi? Sejumlah perubahan dalam POS UN 2020 dilakukan untuk menyempurnakan UN.
Berikut perubahan yang terjadi dibanding dengan UN 2019:
Jadwal pelaksanaan UN
Ujian nasional di tahun 2020 dilaksanakan 10 hari lebih awal bila dibandingkan dengan tahun lalu.
Berikut rangkuman jadwal UNBK:
– UNBK SMK: 16 -19 Maret 2020
– UNBK SMA/MA: 30 Maret – 2 April 2020
– UNBK SMP/MTs: 20 – 23 April 2020
UN ulangan
Selain perubahan jadwal, hal lain yang berbeda di UN 2020 dari tahun sebelumnya ialah adanya penggantian istilah UN Perbaikan menjadi UN Ulangan.
Siswa SMP sederajat bisa ikut UN Ulangan
Tak hanya terjadi perubahan istilah dari UN Perbaikan menjadi UN Ulangan. Namun perubahan juga diikuti dengan cakupan peserta.
UN Ulangan yang tahun sebelumnya hanya bisa diikuti oleh siswa SMA/SMK/sederajat kini juga dapat diikuti oleh siswa SMP/MTs/sederajat.
Jumlah mata pelajaran
Perbedaan selanjutnya ada pada jumlah mata pelajaran UN yang diujikan untuk pendidikan kesetaraan Paket B dan Paket C.
Empat mata pelajaran yang akan diujikan untuk Paket C yaitu:
– Bahasa Indonesia
– Bahasa Inggris
– Matematika
– Satu mata pelajaran pilihan sesuai dengan jurusan IPA/IPS.
Sementara untuk Paket B, lanjut Bambang, masih ada 6 (enam) mata pelajaran yaitu:
– Bahasa Indonesia
– Bahasa Inggris
– Matematika
– PPKN
– IPA
– IPS
UN bagi siswa difable
Bagi siswa berkebutuhan khusus atau difable, tidak wajib mengikuti UN 2020. Namun, karena mayoritas siswa berkebutuhan khusus masih mengikuti ujian nasional, terutama untuk tuna rungu, tuna netra dan tuna daksa, maka ada sejumlah persiapan yang telah dilakukan pemerintah.
Pertama adalah jumlah mata pelajaran. Hanya ada 3 mata pelajaran yang akan diujikan untuk siswa berkebutuhan khusus, yaitu:
– Bahasa Indonesia
– Bahasa Inggris
– Matematika
Kedua adalah pilihan moda ujian. Moda UN 2020 untuk berkebutuhan khusus ada dua pilihan, yakni: Ujian Tulis Berbasis Komputer (UNBK).
Bagi siswa tuna netra, disediakan aplikasi untuk pembaca layar atau screen reader. Sementara untuk tuna rungu, soal listening comprehension dalam mata pelajaran Bahasa Inggris diganti dengan soal tertulis.
Ujian Tulis Berbasis Kertas Pensil (UNKP). Bagi siswa tunanetra difasilitasi dengan soal braille.
Desain tes Ujian Nasional 2020
Selain sejumlah perubahan, dalam kesempatan yang sama Kemendikbud juga memaparkan desain atau bentuk tes UN 2020
Ada 3 poin desain tes Ujian Nasional 2020, yakni:
- Tidak ada perubahan distribusi tingkat kesukaran soal.
- Komposisi soal berdasarkan level kognitif: 10-15% untuk penalaran, 50-60% untuk aplikasi, dan 25-30% untuk pengetahuan-pemahaman.
- Soal isian singkat berupa bilangan hanya untuk mata pelajaran matematika jenjang SMA/MA dan SMK. Proporsi soal isian singkat tersebut adalah 4 dari 40 soal (10%). (*)