Semua orang mempunyai lemak perut. Tidak hanya orang yang gemuk saja, yangberbadan kurus pun bisa memiliki permasalahan yang sama. Permasalahan ini bisa jadi hal yang serius, khususnya untuk masalah penampilan, apalagi wanita. Oleh karena itu, tak heran jika banyak orang berlomba-lomba untuk menghilangkan lemak di perut mereka, agar perut bisa lebih ramping dan penampilan jadi lebih menarik.
Namun, sebenarnya apa sih yang menyebabkan penimbunan lemak pada perut?
Lemak perut atau yang juga dikenal sebagai lemak viseral adalah lemak yang menumpuk di ruang antara organ tubuh, seperti lambung, hati, dan usus. Lemak ini berfungsi dalam melindungi organ-organ penting dalam perut.
Perlu diingat, terlalu banyak penumpukan lemak viseral sesungguhnya tidak baik untuk kesehatan. Alasannya adalah lemak viseral bisa menghasilkan racun yang dapat mempengaruhi cara kerja tubuh yakni senyawa sitokin.
Pelepasan sitokin yang berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker ( kanker usus besar, esofagus, dan pankreas). Beberapa hal itu yang bisa dipastikan jadi penyebab seseorang mempunyai lemak perut berlebih.
Lalu, kebiasaan apa saja sih yang bisa menimbun lemak di perut? Dibawah ini hal-hal
yang bisa kamu ketahui:
1. Obesitas
Banyaknya lemak yang tertimbun di perut disebabkan oleh kelebihan berat badan atau Obesitas. Semakin besar berat badan seseorang, maka akan semakin banyak pula lemak yang tertimbun di perut.
Sekadar informasi, berat badan berlebih disebabkan oleh kalori yang masuk lebih banyak masuk ke dalam tubuh daripada kalori yang keluar. Jika memang suka makan, imbangilah dengan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga ringan. Dengan melakukan cara itu, setidaknya bisa meminimalisir penimbunan lemak di perut.
2. Genetik
Faktor genetik juga bisa menjadi salah satu penyebab seseorang menimbun lebih banyak lemak di perut mereka.
Gen yang mengatur kortisol dan leptin, yang mengatur asupan kalori dan berat badan, dapat bertanggung jawab terhadap penyimpanan lemak dalam tubuh. Jadi, bukan hanya masalah obesitas atau kurang beraktivitas saja.
3. Kurang Aktivitas Fisik
Ketahuilah jika setiap kalori yang masuk harus seimbang dengan kalori yang keluar, jika memang ingin memiliki berat badan yang proporsional atau normal. Bagaimana jika kalori yang masuk lebih banyak daripada yang keluar? Jawabannya tentu saja berat badan seseorang akan naik.
Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah kurang melakukan aktivitas fisik. Sebuah penelitian
menyebutkan jika wanita yang menonton TV lebih dari tiga jam per hari disebut memiliki risiko lebih besar terkena obesitas dan memiliki pada perut lebih besar jika dibandingkan dengan wanita yang menonton TV kurang dari satu jam per hari.