“Ini Bukan Festival” Akan Hadirkan Pertunjukan dan Workshop untuk Anak-anak

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Ada beragam pertunjukan dan workshop dalam gelaran “Ini Bukan Festival” yang ditujukan kepada anak-anak. Para seniman yang terlibat dalam kegiatan ini memang sengaja merancang kegiatan kepada segmen anak-anak.

Tak hanya agar mereka bisa menikmati pertunjukan tapi juga bisa belajar langsung dari para seniman. “Ini Bukan Festival” merupakan kolaborasi lintas seniman yang akan diadakan di Etika Studio, mulai 15-21 November 2020.

“Kami akan menampilkan anak-anak yang bermain teater serta workshop teater anak-anak untuk guru-guru SD dan SMP,” kata sutradara teater Bahar Merdu, Sabtu, 7 November 2020.

Bahar Merdu menambahkan akan ada diskusi teater untuk menggagas festival teater anak-anak. Kegiatan ini melibatkan Kelompok Sandiwara Petta Puang dan Grisbon.

Selain itu, juga ada kolaborasi dongeng dan royong yang dibawakan sejumlah pendongeng kawakan. Muliadi atau akrab disapa Kak Mul menyampaikan, anak-anak tak hanya mendengar dongeng tapi juga mendapatkan tips dan kiat praktis mendongeng.

“Jadi anak-anak dan gurunya tak hanya datang mrnonton tapi juga bisa belajar dan berdiskusi,” kata pendongeng yang tergabung dalam Komunitas Dongkel Dinas Perpustakaan Kota Makassar ini.

Para pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai agenda sastra, mulai dari diskusi buku hingga pembacaan puisi dari Komunitas Puisi (KoPi) Makassar.

Juga akan ada pertunjukan sastra lisan dari Asosiasi Pemuda Pelestari Bahasa Daerah (APPBD), yang akan menampilkan royong (lantunan kelahiran), tulkiama (senandung kematian) dan sinrilik.

“Kami juga mengadakan diskusi  dengan tema sastra lisan dan dinamika persoalannya di era kekinian,” jelas Dr Asis Nojeng dari APPBD.

- Iklan -

Musisi Bahar Karca mengatakan, ia dan teman-temannya akan menampilkan pertunjukan musik milenial dari anak-anak Grisbon, serta ngamen dari Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Makassar.

Panitia, khususnya PIC Pertunjukan, juga akan menyuguhkan monolog dengan aktor Arzety dari Maros, Ma’lino Dance yang menampilkan karya dan mengenang karya-karya Andi Ummu Tunru, dan tari Spirit of Bahine Kajang, Alfarabi Squad Bulukumba. Bakal tampil juga Sanggar Seni Irikung Daeng Kamase, Sanggar Seni Rupa Tau, dan Batara Gowa.

Halim HD mengapresiasi event “Ini Bukan Festival” yang dinilai sebagai bentuk dinamika masyarakat urban yang tercipta melalui komunitas dan keberagaman.

Menurutnya, posisi dan fungsi komunitas begitu penting untuk tetap menjaga tatanan nilai kebudayaan dengan visi keberagamannya.

“Melalui keberagaman nilai-nilai itulah warga kota tumbuh dan berkembang menjadi warga sebuah republik,” tegasnya.

Halim HD, Networking Kebudayaan, akan tampil dalam workshop dalam tiga sesi dengan tema berbeda. Yakni pengembangan komunitas dan jaringan kerja kebudayaan, komunitas sebagai basis sistem produksi, dan komunitas sebagai jaringan distribusi kreatif.

Sementara itu, Adam Nugraha, Koordinator Pelaksana “Ini Bukan Festival”,  memastikan acara akan berlangsung sesuai jadwal, yakni 15-21November 2020.

Hal itu karena para seniman, baik perseorangan maupun yang mewakili sanggar dan komunitas menyatakan kesiapannya. Yakni, dari Rumah Seni Kasumba, Grup Sandiwara Pettapuang, Photonesia, Narasi Art Space, Aco Dance Company, Grisbon, Asosiasi Pemuda Pelestari Sastra Daerah, Bilul Art Love Jakarta, Galery de Lamacca Art, Lembaga Seni Budaya Batara Gowa, Komunitas Puisi (KoPi) Makassar, dan #kakmullbercerita.

Penanggung Jawab event “Ini Bukan Festival”, Irfan Djauri, mengatakan pihaknya akan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Karena itu, setiap kegiatan pengunjungnya dibatasi hanya maksimal 100 orang.

Demi menjaga kenyamanan dan keamanan pengunjung. Apalagi sejumlah kegiatan akan dihadiri oleh anak-anak.(*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU