Pak Prabu diam lama, seperti sudah mempersiapkan jawaban namun ia enggan mengatakannya.
“Iku ngunu Alas D****** , gak onok opo-opo’ne, wedine, nek sampeyan niki nekat, kalau hilang, lalu tersesat bagaimana?”
(Itu adalah hutan belantara, gak ada apa-apanya, hanya mempertimbangkan, takutnya kalau kalian kesana, hilang, tersesat, lalu bagaimana?)
Sekali lagi, jawaban itu cukup membuat Widya yakin itu bukan yang sebenarnya. namun, perasaan merinding melihat jalanan setapak itu, nyata.
Demikian Cerita KKN di Desa Penari Versi Widya. Cerita KKN di Desa Penari Versi Widya.