Ini Prestasi Bupati Lutra Indah Putri yang Membawanya Meraih Anugerah Kebudayaan PWI Pusat

Salah satu event di Hari Pers Nasional  (HPN) 2020, lomba Anugerah Kebudayaan PWI Pusat. Ada 10 Bupati di Indonesia yang berhasil merebut Anugerah tersebut.

Penghargaannya di serahkan Ketua Umum PWI Pusat Atal S.Depari, di hadapan Presiden Jokowidodo, serta ribuan  tamu undangan HPN 2020, pada puncak acara, 8 Februari 2020, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

 Dari 10 Bupati tersebut, satu-satunya dari Sulawesi Selatan, Bupati Luwu Utara Indah Putri Adriani.  Sembilan lainnya, Airin Rachmi Diani, Walikota Tangerang Selatan ( periode 2011 – 2016 & 2016 – 2021), Anang Syakhfiani, Bupati Tabalong – Kalimantan Selatan ( periode 2014 – 2019 & 2019 – 2024), AS.Thamrin Walikota Bau – Bau , Sulawesi Tenggara ( periode 2013 – 2018 & 2018 – 2023), Badingan, Bupati Gunungkidul – DI Yogyakarta  (periode 2011 – 2018 dan 2016 – 2021).

Danny Missi, Bupati Halmahera Barat – Maluku ( periode 2016 – 2021), Ibnu Sina, Walikota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (periode 2016 – 2021), Richard Louhenapessy, Walikota Ambon, Maluku (periode 2011 – 2016 & 2017 – 2022), Soekirman, Bupati Serdang Bedagai, Sumatera Utara (periode 2013 – 2015 & Plt 2016 – 2021), dan Umar Ahmad  Bupati Tubaba, Lampung (periode 2014 – 2016 & 2017 – 2022 ).

Baca Juga:  Revisi UU ITE 2024: Perbaikan atau Sekadar Tambal Sulam?

Saat ” Indonesia Mini’ Kembangkan Adat & Budaya
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, S.I.P, M.Si berhasil memperkuat lembaga adatnya dalam menjaga dan mengembangkan budaya dan wisatanya.

Luwu Utara yang ibukotanya Masamba, giat melestarikan tenunan dengan motif – motif yang mengandung nilai – nilai luhur, namun tetap aktual sampai sekarang.

Pemerintahan Indah Putri bersama wakilnya M.Thahar Rum, SH,  menyadari, pentingnya adat istiadat dan lembaga di kabupaten yang baru terbentuk pada 1999 itu. 

“Ada hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Yaitu pemerintah, ada dan agama. Kalau salah satunya ditinggalkan, maka akan terasa pincang”, komentar Indah yang rela meninggalkan profesinya sebagai dosen Program S1 &  Ekstension, Pasca Sarjana FISIP UI Jakarta, FISIP Universitas Bung Karno dan FISIP Muhammadiyah Jakarta, untuk membangun Luwu Utara, seperti yang dikutip dalam buku Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2020.

Baca Juga:  Buka Rakernas Igornas 2024, Menpora Dito Tekankan Hal Ini

Dalam persentasenya di hadapan Dewan Juri, Indah menjelaskan, baju adat Baju Hitam dan selendang tenun Rongkong yang motifnya melambangkan budaya kebersamaan, memang sudah ada di tengah masyarakat, dan karenanya tidak mungkin diabaikan.

- Iklan -

Menurut perempuan pertama yang menjabat Bupati di Sulsel itu, di daerahnya,  hukum adat masih dipakai untuk menyelesaikan sejumlah soal. Keberadaan di tengah masyarakat,  jauh lebih tua dari hukum formal.

” Kami mendapat penghargaan dari Kepolisian, karena berhasil menyelesaikan persoalan dengan hukum adat”, tuturnya. (ana)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU