Inilah Inovasi Pemda Barru Yang Masuk Kategori Top 30 Se Sul-Sel

Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tahun 2020, menjadi Berkah tersendiri bagi Kabupaten Barru yang telah menasional dengan beragam prestasi dan penghargaan yang mengalir, seolah tak putus.

Kali ini, informasi yang diterima terkait gelaran kegiatan Kemenpan RB tentang pendampingan implementasi reformasi birokrasi dan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Sakip) bagi beberapa Kabupaten/Kota Se-Sulsel, yang juga digunakan oleh Pemprov Sulsel untuk ikut serahkan penghargaan Top 30 inovasi pelayanan publik tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020, Kamis (12/11/2020).

Alhamdulillah, UPTD Puskesmas Bojo Baru, Kabupaten Barru dengan inovasi “Calon Pengantin Sehat” atau Catin Sehat, berhasil menjadi 30 Inovasi Terbaik Tahun 2020 ini.

- Iklan -

Kepala Puskesmas Bojo Baru, Isriani latief, SKM, M.Kes dihadirkan langsung untuk menerima penghargaan ini, didampingi Kepala Bagian Organisasi Setda Barru Syafruddin Tajuddin, SH, MM dan Sekretaris Dinas Kesehatan Barru.

Delegasi Pemerintah Kabupaten Barru ini, nampak bahagia meraih penghargaan sebagai salah satu Inovator Terbaik Sulsel.

Isriani Latif, dengan senyum sumringah membeberkan beberapa tujuan dan manfaat dari Inovasi yang telah dikembangkan oleh UPTD Puskesmas Bojo Baru di beberapa tahun terakhir.

- Iklan -
Baca Juga:  Siswa SMPN 2 Sengkang Raih Juara 2 Lomba Vlog “Stop Perkawinan Anak”

“Tujuan adanya inovasi Catin adalah meningkatkan pengetahuan dan skrining pada calon pengantin, agar lebih komprehensif dalam mempersiapkan pernikahan, sampai kelak memiliki keturunan yang sehat, sehingga kematian ibu dan anak dapat dicegah sedini mungkin serta dapat membantu dalam pencegahan stunting” sebut Isriani Latif yang kini pantas menyandang sebutan sebagai Inovator.

Ia menjelaskan lebih lanjut, bahwa dampak dari inovasi “Catin Sehat” antara lain pada peningkatan jumlah pengantin baru yang telah mendapatkan pengetahuan serta pelayanan kesehatan.

“Semua pasangan pengantin baru nantinya diharapkan dapat lebih awal memahami proses kehamilan hingga dapat melahirkan dengan selamat” tambahnya.

- Iklan -

Hal ini juga diharapkan menekan kematian bayi, stunting, kurang gizi, prematur, hingga harapan melahirkan bayi yang sehat, normal, dan sempurna, lebih terjamin.

Selain itu, pelaksanaan Catin Sehat juga diharapkan mengedukasi peningkatan moral calon pengantin sehingga kasus penyakit menular seksual dapat dicegah.

Baca Juga:  Siswa SMPN 2 Sengkang Raih Juara 2 Lomba Vlog “Stop Perkawinan Anak”

Nantinya, Inovasi Catin Sehat ini akan ditelaah dengan sistematis dan bila rampung, dapat menjadi Inovasi Daerah yang bernafaskan keagamaan ini.

Kemudian, inovator Iriani Latif mengungkap harapannya agar pelibatan aktif pemerintah desa/kelurahan, untuk terlibat dalam mengarahkan dan mensosialisasikan kepada calon pengantin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas.

Pemberian penghargaan oleh Sekretaris Provinsi Sulsel, mewakili Pemda Provinsi Sulsel, disaksikan juga oleh Asisten Deputi Reformasi Birokrasi dan Akuntabilitas Kinerja Wilayah III Kemenpan RB bersama segenap perwakilan kabupaten/kota, yang hadir

“Kita harus yakin bahwa apabila kabupaten/kota kuat, dengan reformasi birokrasi, maka provinsi akan kuat, jika provinsi kuat maka Indonesia akan tangguh.

Dengan adanya reformasi birokrasi berbagai inovasi telah dilakukan dan yang terpenting adalah komitmen leader” sebut Sekretaris Provinsi Sulsel, saat memberi sambutan ditengah gelar penyerahan penghargaan pada 30 Top Inovasi Daerah Se-Sulsel yang digelar di Hotel Claro, Makassar.

Reporter : Borahima

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU