Internasionalisasi Prodi, Ilmu Politik UIN Alauddin Hadirkan Volunteer dari Australia

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dalam rangka Internasionalisasi Program Studi (Prodi), Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP) UIN Alauddin Makassar menghadirkan Volunteer asal Australia untuk melakukan pendampingan.

Penyambutan itu berlangsung secara Daring melalui aplikasi Via Zoom Meeting dan Offline di Ruang Rapat Senat Lantai 2 Gedung Fakultas, Senin (3/05/2021).

Menurut Ketua Prodi Ilmu Politik Syahrir Karim Ph D mengatakan nantinya Volunteer asal Australia itu akan membantu banyak hal termasuk bagaimana membantu untuk membuat kurikulum Internasional, dan banyak agenda lainnya.

- Iklan -

“Volunteer ini akan banyak membantu pendampingan-pendampingan publikasi internasional kemudian melakukan pelatihan serta diskusi mahasiswa dan dosen itu agenda kedepan dengan volunteer dari Australia,” ujarnya.

Baca Juga:  Prodi Arsitektur Universitas Fajar Sukses Gelar Kuliah Tamu

Lebih lanjut, program tersebut merupakan program universitas mendatangkan volunteer dari Australia untuk melakukan pendampingan Prodi dalam hal ini difasilitasi Internasional Office Universitas.

“Alhamdulillah, Ilmu Politik mendapatkan jatah dalam pendampingan banyak hal termasuk peningkatan SDM Dosen Mahasiswa dan seterusnya,” jelasnya.

- Iklan -

Ia mengaku, penyambutan itu sebuah jalan dalam melakukan internasionalisasi Prodi, karena ke depan Prodi yang berdiri sejak 2008 itu butuh segmen lebih luas bukan hanya scop Nasional tapi juga Internasional.

Baca Juga:  GenBI Jasmani Volly Edition: Membangun Kebersamaan melalui Olahraga

“Ini sebuah pintu untuk masuk kesana memulai bekerjasama dengan pihak-pihak luar negeri. Selama ini bukan hanya Australia tapi sudah berjalan dengan Malaysia tapi lagi lagi ini sebuah jalan agar kita bisa akrab Internasionalisasi Prodi,” bebernya.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan langkah tersebut bagian dari sebuah proses untuk akreditasi nantinya.

- Iklan -

“Ini sangat berhubungan akreditasi prodi kedepan karena kriteria 9 itu menuntut kita banyak banyak bicara secara Internasional baik student Exchange, maupun publikasi Internasional terakreditasi dan Kerjasama Internasional lainnya,” tutupnya.(*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU