Introspeksi Diri Terhadap Perjalanan Ibadah Ramadan (2)

Kita dapat melihat dan merasakan sendiri, bagakmna semaangat ibadah kita khususnya dan umat Islam pada umumnya, lebih tinggi di bulan Ramadan dibanding dengan bulan bulan biasanya.

Mesjid ramai dwngan ibadah salat jamaah, salat tarawih, tadarrus Al Quran dan ibadah lainnya, baik siang maupun malam. Kuantitas ibadqh juga meningkat di bulan Ramadan. Seperti zakat infak dan sedekah, disamping ibadah utama di bulan Ramadan, yaitu berpuasa.

Tentu semua itu harus dipadukan di bulan Syawal, dalam bentuk peningkatan kuantitas dan kualitas ibadah. Kita harus bsrusaha sekuat tenaga, agar “suntikan” semangat di bulan.Ramadan bisa ditingkatkan, minimal sama persis di bulan Syawal.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Sabtu, 26 Oktober 2024: Apakah Tugas Seorang Misionaris?

Pertahankan Semangat Ibadah

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan semangat ibadah di bulan Syawal dan bulan bulan ke depannya. Adalah melakukan Muhasabah, Mujahadah dan Muraqabah.

Muhasabah, adaalh melakukan introspeksi diri terhadap perjalanan ibadah di bulan Ramadan. Muhasabah ini, bisa dilakukan mengajukan pertanyaan kepada diri kita sendiri tentang:

1. Apa yang telah kita lakukandi bulan Ramadan ?

2. Apakah kita sudah mempunyai niat yang benar dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan?

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Senin, 21 Oktober 2024: Sifat Impulsif Merintangi Perkembangan Kemuridan

3. Apa yang menjadikan kita semangat beribadah di bulan Ramadan?

- Iklan -

4. Pernahkan kita melanggar kewajiban kewajiban di bulan Ramadan?

Dan tentunya, pertanyaan pertanyaan introspeksi lainnya untuk mengevaluasi ibadah ibadah kita selama ini. Muhasabah ini sangat penting, karena akan menjadi pijakan kita untuk melangkah selanjutnya di bulan Syawal. Allah pun audah mengingatkan kita unruk senantiasa melakukan evaluasi dengan melihat masa lalu kita sebagai modal untuk menghadapi masa depan. (kulrum/berlanjut/ana)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU