Isak Tangis Iringi Penarikan Mahasiswa Kampus Mengajar di SD Inpres Boronguntia Gowa

Citizen Reporter: Sitti Asyirah Syarif Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unismuh Makassar

Isak tangis mengiringi kegiatan penarikan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) peserta Kampus Mengajar Angkatan 4, setelah kurang lebih 4 bulan bertugas untuk mengabdi di SD Inpres Boronguntia, Desa Maccinibaji, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa pada hari Jumat (2/12/2022).

Penarikan mahasiswa kampus mengajar berlangsung hikmad di beri sambutan langsung dari ketua Tim, Kepala Sekolah, perwakilan dari guru pamong dan juga dosen pembimbing lapangan.

Setelah itu kemudian dilanjut acara salam salaman sebagai tanda ucapan pamit dari mahasiswa kampus mengajar. Beberapa orang tua siswa juga turut serta dalam kegiatan ini.

Mereka juga mengucapkan banyak terima kasih karena telah membantu serta berbagi ilmu kepada anak-anak mereka.

Tangis haru, sedih, bahagia di acara itu, begitu banyak kenangan sudah mereka rajut selama masa pengabdian baik saat berada didalam maupun di luar kelas.

Kenangan itu akan selalu membekas di hati masing-masing siswa, guru, dan mahasiswa Kampus Mengajar.

Pengabdian yang mereka lakukan lewat program Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM) yang dicetuskan oleh Mas Menteri, Nadiem Anwar Makarim, BA MBA tentu membuat kesan tersendiri bagi siswa-siswi, Guru, dan terkhususnya para Mahasiswa yang berasal dari universitas dan jurusan yang berbeda-beda.

Baca Juga:  Catatan Ilham Bintang: Kang Farid Telah Tiada

Para mahasiswa tersebut antara lain: Sitti Asyirah Syarif dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Fisip Universitas Muhammadiyah Makassar, Nurainun dari Jurusan PGSD Olahraga, UNM, Faiz Ahmad Fatin dari Jurusan Penjaskesrek STIKIP YPUP Makassar, Musdawiah Darwis dari Jurusan Sendratasik, UNM, dan Muhammad Al Fakhri dari Jurusan Ilmu Administrasi Negara, UNM.

Perbedaan almamater bukan halangan untuk saling merangkul dan bekerja sama membantu siswa dalam hal belajar Literasi dan Numerasi di sekolah.

- Iklan -

Selain itu kolaborasi antara mahasiswa dan guru untuk membantu siswa dalam proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.

Usaha, tantangan dan rintangan mereka lalui setiap hari dengan Ikhlas demi membantu siswa dan guru cukup membuahkan hasil.

Banyak siswa yang terbantu dengan adanya program tersebut salah satunya adalah bimbingan membaca bagi siswa yang belum bisa membaca.

Baca Juga:  Catatan Ilham Bintang: Kang Farid Telah Tiada

Dimana mereka di bantu belajar menggunakan metode belajar yang menyenangkan dan tentunya bisa membuat siswa betah untuk belajar. Begitu banyak kesan dan pesan dari siswa dan guru di SD Inpres Boronguntia Gowa.

Menurut salah seorang guru di SD Inpres Boronguntia Gowa, Rumaedah, SPd, mengatakan kehadiran mahasiswa dari program Kampus Mengajar sangat membantu proses pembelajaran.

Siswa-siswi yang rencana akan tinggal kelas mereka bantu dalam hal literasi dan numerasi sehingga hanya butuh waktu 2 minggu para siswa tersebut sudah bisa naik ke kelas yang seharusnya mereka duduki.

“Kesan saya terhadap mahasiswa kampus mengajar, kami sangat terbantu dengan adanya mereka,” ungkap Rumaedah.

Salah satunya, lanjutnya, dalam bidang keagamaan yaitu kegiatan Jumat Ibadah yang dilakukan tiap hari Jumat.

“Sebelumnya kegiatan ini sudah ada tapi vakum karena Covid-19. Namun kemudian mahasiswa kampus mengajar terus memotivasi kami agar kembali melanjutkan kegiatan tersebut,” ujar Hasniah, S.Pd.I kerap di sapa Dg. Te’ne ini. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU