Isi Perjanjian Tuntang Beserta Latar Belakang dan Dampak Bagi Indonesia

Awal mula adalah akibat bangkrutnya VOC, maka kaisar Prancis Napoleon Bonaparte memberi kekuasaan kepada saudaranya yang diangkat menjadi raja Belanda yaitu Louis Bonaparte.

Raja Louis Bonaparte memerintahkan Herman Willem Daendels menjadi gubernur jenderal di Hindia-Belanda. Tugas Herman Willem Daendels yaitu mempertahankan pulau jawa dari serangan Inggris dan membereskan keuangan pemerintahan.

Herman Willem Daendels menjual tanah negara kepada swasta, untuk menstabilkan keuangan, hal itu merupakan pelanggaran undang-undang. Maka dengan adanya hal itu, Herman Willem Daendels digantikan oleh Jansens.

Ketika pasukan Inggris menyerang pada tanggal 26 Agustus 1811 tidak banyak yang dilakukan oleh Janssens kecuali dengan ke Bogor. Mulai dari Janssens menarik mundur ke daerah Semarang.

Baca Juga:  Simak!! Sejarah, Ciri-ciri, Fungsi Keunikan dan Filosofi Rumah Panjang

Dengan adanya tambahan dari pasukan Eropa yang ada di Semarang dan Surabaya, beserta prajurit dari Kraton Surakarta dan Yogyakarta untuk membantu pihak Belanda melawan Inggris.

Dengan serangan menggempur dari pihak Inggris hingga Inggris membuat Janssen mundur kemudian Janssen dan pasukan terpaksa mundur ke Tuntang.

Dan pada akhirnya Janssen menyatakan menyerah pada Jenderal Auchmuty. Belanda mengalami kekalahan perang oleh tentara Inggris kemudian tercetuslah perjanjian tuntang.

Dampak Perjanjian Tuntang

Perjanjian tuntang membuat babak yang baru bagi kependudukan bangsa Indonesia oleh bangsa Inggris, dalm kurun waktu lima tahun dari tahun 1811 hingga tahun 1816 memegang Inggris roda pemerintahan dan kekuasannya di negara indonesia.

Baca Juga:  Tendon : Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, Penyakit dan Cidera Tendon

Pada masa itu kekuasaan Inggris di pimpin Thomas Stanford Raffles sebagai Letnan Gubernur jenderal di Indonesia. Pemerintahan Inggris memberlakukan beberapa point, diantaranya adalah

- Iklan -
  1. Menghapus wajib pajak dan kerja paksa.
  2. Rakyat bebas menentukan tanaman yang ditanam.
  3. Tanah adalah milik pemerintah sedangkan petani merupakan sebagai penggarap.
  4. Bupati adalah pegawai pemerintah.

Pemerintahan Inggris ditandai dengan perjanjian tuntang, yaitu sejak tahun 1811 yang di kepalai oleh Thomas Stamford raffles dan hanya sampai tahun 1816 adanya penandatanganan perjanjian pengembalian Indonesia pada pihak Belanda dan berakhirlah kekuasaasn Inggris di Indonesia.

Demikianlah pembahasan mengenai Perjanjian Tuntang, Semoga bermanfaat

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU