Istilah popular tentang rezeki, ‘’rezeki tidak lari kemana’’, dan tidak akan salah alamat. Hal ini sejalan dengan pendapat seorang ulama, Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahullah.
Dia berkata,“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu.
Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin. Selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. ‘’Jika Allah -dengan hikmah-Nya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti –dengan rahmat-Nya- membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu’’, ucap Ibnu Qoyyum..
Ibnu Qoyyim melanjutkan, ‘’Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya DUA JALAN REZEKI yang lain [yakni dua puting susu ibunya].
Dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama. Itulah rezeki susu murni yang lezat.
Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka EMPAT JALAN REZEKI lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya. Yaitu dua makanan dan dua minuman.
Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.
Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini. Namun Allah –Ta’ala- membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- DELAPAN JALAN REZEKI. Itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki..
Begitulah Allah Ta’ala, tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu.
Kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhol dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin. Karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga..”
KUNCI REJEKI
Kaum muslim berkeyakinan, Allah Dzat Maha Pemberi rizki segenap makhluk-Nya. Telah memberikan kunci pengundang rizki. Kunci ini banyak dilalaikan manusia. Jangankan oleh orang yang tidak mengetahuinya, orang yang mengetahuinya pun kadang meremehkannya.
Cara dan kunci yang teramat mudah dengan keampuhan tiada tara, melalui lisan Nabi-Nya Nuh Alaihissallam kepada kaumnya, diabadikan dalam firman Allah Azza wa Jalla : “Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabb kalian. Karena sesungguhnya Dia adalah Sang Maha Pengampun-!’ Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat.
Dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun, serta mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai.” (Nuh/71:10-12).( Al-Fawaid-Ana).