Pada Piala Dunia 2006, selain menciptakan kenangan kontroversial dengan tandukan ke dada Marco Materazzi, Zinedine Zidane juga meninggalkan kesan di stadion Leipzig. Insiden ini terjadi saat Prancis bermain imbang 1-1 melawan Korea Selatan dalam pertandingan grup.
Zidane, yang saat itu menjadi kapten tim Prancis, bermain penuh selama 90 menit sebelum digantikan oleh Florent Malouda pada injury time pertama. Pertandingan tersebut berlangsung di Zentralstadion, yang sekarang dikenal sebagai Red Bull Arena, stadion kandang Leipzig.
Setelah diganti oleh pelatih Raymond Domenech dan kecewa dengan hasil pertandingan, Zidane langsung menuju kamar ganti. Sebelum memasuki ruangan itu, ia menghantam pintu dengan keras, meninggalkan jejak sepatu di sana.
Jejak sepatu tersebut masih terlihat hingga hari ini dan telah diberi bingkai berwarna emas, bersama dengan pesan “Suvenir dari Z”.
Jakob Junghoefer, seorang staf tur stadion di Leipzig, menceritakan bahwa Federasi Sepak Bola Perancis (FFF) sebelumnya mencoba untuk menghapus jejak kaki Zidane, menawarkan pembayaran 25.000 euro (sekitar Rp 408 juta dengan kurs saat ini) kepada pengelola stadion.
Namun, permintaan dari FFF untuk menghapus jejak tersebut tidak diindahkan, dengan pihak stadion memutuskan untuk mempertahankan bekas tendangan Zidane. Mereka menyadari bahwa jejak sepatu itu memiliki nilai sejarah dan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi stadion ini.
“Suvenir” dari Zidane tersebut kini menjadi daya tarik utama bagi turis yang mengunjungi kota Leipzig, terutama ke Red Bull Arena, sebelumnya dikenal sebagai Zentralstadion. (*)