Jelang Tahun Ajaran Baru, Nadiem Diminta Jangan Paksakan Sekolah Tatap Muka

Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan dimulai tahun ajaran baru pada Juli mendatang. Namun, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) meminta pemerintah jangan memaksakan agar PTM terbatas dilakukan serentak.

“Kami apresiasi adanya buku panduan penyelenggaran pembelajaran Pauddikdasmen di Masa Covid-19 yang sangat lengkap dan detil untuk persiapan PTM tetapi jangan lupakan risikonya juga,” kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim di Jakarta, Senin (7/6)

Bagi P2G, ada dua indikator mutlak sekolah bisa dimulai tatap muka di awal tahun ajaran baru Juli 2021 nanti.  Yaitu tuntasnya vaksinasi guru dan tenaga kependidikan. Kemudian sekolah sudah memenuhi semua daftar periksa kesiapan sekolah tatap muka yang berisi 11 item.  “Dua hal ini tidak bisa ditawar-tawar,” kata Satriwan.

Baca Juga:  Kick-Off HPN 2025, PWI Pusat Peringati Hari Pahlawan

P2G sangat berharap desakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim agar sekolah harus dibuka Juli 2021 tanpa tawar-menawar, hanya berlaku bagi sekolah yang vaksinasi gurunya rampung dan sudah diberikan asesmen kelayakan oleh Pemda untuk memulai PTM. Karena fasilitas prokes penunjang sudah terpenuhi.

Baca Juga:  Kick-Off HPN 2025, Dirut TMII Kenalkan Wajah Baru TMII

Sedangkan bagi sekolah yang belum, maka opsi perpanjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah yang terbaik.  P2G memandang kebijakan tatap muka Juli 2021, tidak bisa dilakukan serentak di 514 kota/kab dan 34 provinsi, dengan jumlah 435 ribu sekolah.

“Ada daerah yang sudah bisa melakukan PTM tetapi ada juga yang masih PJJ,” kata Satriwan. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU