Hewan dapat dikategorikan berdasarkan fisiologi atau struktur tubuh dan fungsi organ-organ mereka. Dua kategori utama berdasarkan fisiologi adalah invertebrata (hewan tanpa tulang belakang) dan vertebrata (hewan dengan tulang belakang). Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kedua kategori ini beserta contohnya:
1. Invertebrata (Hewan Tanpa Tulang Belakang)
Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Mereka membentuk sebagian besar spesies hewan di bumi dan memiliki berbagai bentuk dan ukuran.
Contoh Invertebrata:
- Serangga: Memiliki tubuh terbagi menjadi tiga bagian (kepala, dada, dan perut) serta enam kaki. Contoh: kupu-kupu, lebah, semut.
- Moluska: Biasanya memiliki tubuh lunak dan beberapa memiliki cangkang. Contoh: siput, kerang, cumi-cumi.
- Arachnida: Memiliki delapan kaki dan tubuh terbagi menjadi dua bagian (sefalotoraks dan perut). Contoh: laba-laba, kalajengking.
- Annelida: Cacing yang memiliki tubuh bersegmen. Contoh: cacing tanah, lintah.
- Echinodermata: Hewan laut dengan kulit berduri dan sistem vaskular air. Contoh: bintang laut, landak laut.
- Cnidaria: Hewan air dengan tentakel dan sel penyengat. Contoh: ubur-ubur, karang.
2. Vertebrata (Hewan dengan Tulang Belakang)
Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Mereka termasuk kelompok hewan yang lebih kompleks dengan sistem organ yang lebih maju.
Contoh Vertebrata:
- Ikan: Hidup di air dan memiliki insang untuk bernapas. Contoh: ikan mas, hiu, paus.
- Amfibi: Hidup di air dan darat, memiliki kulit lembap, dan bernapas melalui kulit serta paru-paru. Contoh: katak, salamander.
- Reptil: Memiliki kulit bersisik dan bernapas dengan paru-paru. Contoh: ular, kadal, buaya.
- Burung: Memiliki sayap dan bulu, kebanyakan dapat terbang, dan bernapas dengan paru-paru. Contoh: elang, burung merpati, penguin.
- Mamalia: Memiliki kelenjar susu untuk menyusui anaknya, tubuh ditutupi oleh rambut atau bulu, dan bernapas dengan paru-paru. Contoh: manusia, singa, lumba-lumba.
Ciri-Ciri Utama Berdasarkan Fisiologi
Invertebrata:
- Tidak memiliki tulang belakang: Struktur tubuh mereka ditopang oleh eksoskeleton atau struktur lain.
- Sistem saraf sederhana: Sebagian besar memiliki sistem saraf yang lebih sederhana dibandingkan vertebrata.
- Reproduksi beragam: Menggunakan berbagai metode reproduksi, baik seksual maupun aseksual.
- Habitat beragam: Dapat ditemukan di hampir semua habitat di bumi, dari lautan dalam hingga gurun kering.
Vertebrata:
- Memiliki tulang belakang: Tulang belakang mendukung dan melindungi sistem saraf pusat.
- Sistem organ kompleks: Memiliki sistem organ yang lebih maju, termasuk sistem pernapasan, peredaran darah, dan pencernaan yang kompleks.
- Reproduksi seksual: Mayoritas berkembang biak secara seksual dengan fertilisasi internal atau eksternal.
- Adaptasi lingkungan: Memiliki adaptasi yang memungkinkan mereka untuk hidup di berbagai lingkungan, termasuk darat, air, dan udara.
Peran dan Hubungan dengan Ekosistem
- Invertebrata: Berperan penting dalam ekosistem sebagai dekomposer, pollinator (penyerbuk), dan bagian dari rantai makanan. Mereka membantu dalam penguraian bahan organik dan penyebaran biji.
- Vertebrata: Berperan sebagai predator, herbivora, dan omnivora, membantu menjaga keseimbangan populasi spesies lain. Mereka juga berperan dalam penyerbukan, penyebaran biji, dan siklus nutrisi.
Dengan memahami kategori fisiologi hewan, kita dapat lebih memahami bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan mereka, peran mereka dalam ekosistem, dan bagaimana melindungi keanekaragaman hayati di bumi.Dua kategori utama berdasarkan fisiologi adalah invertebrata (hewan tanpa tulang belakang) dan vertebrata (hewan dengan tulang belakang).