2. Penelitian Kuantitatif
Berikutnya dalam jenis-jenis penelitian adalah kuantitatif. Penelitian ini melakukan investigasi secara sistematis untuk meneliti sebuah fenomena dengan cara mengumpulkan data-data yang bisa diukur menggunakan ilmu statistik, matematika dan komputasi. Penelitian kuantitatif memiliki tujuan untuk mengembangkan teori hipotesis yang memiliki kaitan dengan fenomena-fenomena alam.
Dalam konsep penelitian kuantitatif, pengukuran adalah yang menjadi pusat penelitian. Hal ini karena hasil pengukuran dapat membantu untuk melihat adanya hubungan antara pengamatan empiris dengan hasil dari data-data. penelitian kuantitatif juga mempunyai tujuan untuk membantu menemukan hubungan antara variabel yang ada dalam sebuah populasi.
Berdasarkan buku Metode Penelitian karya Prof. Dr. A. Muri Yusuf, disebutkan ada metode-metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif. Metode komparatif adalah metode di mana digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan antara variabel yang diteliti. Metode ini menerapkan kemampuan manipulatif sehingga data yang dihasilkan akan bersifat objektif dan akurat. Metode juga dilakukan sealami mungkin, sehingga perbedaan variabel akan terlihat jelas.
Sementara itu, metode deskriptif adalah metode yang digunakan dalam penelitian untuk menyampaikan fakta dengan cara mendeskripsikan dari apa yang diperoleh. Peneliti cukup menuliskan laporan pandangan mata, dengan menggambarkan subjek dan objek yang sedang diteliti.
Selain kedua metode di atas, ada juga metode korelasi. Metode korelasi adalah metode yang memiliki tujuan untuk menggambarkan lebih dari dua hasil penelitian. Metode ini lebih bagus untuk digunakan dalam membandingkan persamaan atau perbedaan sehingga hasil penelitian bisa lebih jelas. Metode korelasi lebih cocok untuk digunakan dalam penelitian yang memiliki tujuan untuk mengetahui titik tolak penelitian yang jelas.
3. Penelitian Eksperimen
Seperti namanya, penelitian eksperimen adalah penelitian yang bersifat coba-coba. Apabila dirunut istilah eksperimen sendiri mungkin sudah tidak asing lagi. Sejak sekolah dasar, istilah eksperimen sudah dikenalkan. Misalnya saja, eksperimen membuat roket dari botol bekas dan lainnya. Eksperimen yang bersifat coba-coba ini bertujuan untuk menguji sebuah hipotesis atau untuk mengenali adanya hubungan sebab dan akibat dengan tujuan tertentu.
Penelitian eksperimen dibagi lagi menjadi empat jenis, yaitu pre-experimental, true experimental, quasi experimental dan design factorial. Dalam penelitian pre experimental, penelitian ini belum termasuk penelitian yang sungguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang juga ikut berpengaruh dari terbentuknya variabel yang dependen.
Di sisi lain ada true experimental yang merupakan penelitian di mana peneliti bisa mengontrol semua variabel yang bisa mempengaruhi jalannya eksperimen tersebut. Dengan mengontrol semua variabel yang ada, kualitas pelaksanaan dari penelitian bisa meningkat. Jadi, true experimental memiliki kelompok kontrol dan sampel penelitian yang bisa dipilih secara acak.