4. Penelitian Deskriptif
Dalam penelitian deskriptif akan digambarkan mengenai karakteristik dari suatu populasi atau sebuah fenomena yang menjadi objek penelitian. Metode penelitian deskriptif lebih fokus pada menjelaskan objek penelitiannya, sehingga penelitian ini akan menghasilkan jawaban dari sebuah peristiwa yang terjadi.
Adapun tujuan utama dari jenis penelitian ini adalah untuk memberi penjelasan dan menggambarkan fenomena atau peristiwa yang diteliti. Kriteria yang dimiliki oleh penelitian deskriptif yaitu masalah yang dirumuskan harus layak untuk diteliti. Rumusan masalah yang ingin diangkat harus dikaji terlebih dahulu apakah rumusan masalah tersebut memiliki nilai ilmiah.
Penelitian dengan metode deskriptif juga tidak boleh terlalu luas tujuan penelitiannya. Tujuannya harus sangat spesifik sehingga hasil dari penelitiannya lebih fokus. Jika tujuan penelitian deskriptif kurang spesifik, maka bisa jadi penjelasannya terlalu panjang dan pembahasannya terlalu luas. Selain itu, data yang digunakan juga berupa fakta, sama dengan jenis penelitian yang lain.
Peneliti yang melakukan penelitian deskriptif harus terjun langsung kelapangan sehingga bisa melihat dan mendata sendiri data-data penelitian yang dibutuhkan. Sehingga bisa terlihat apakah benar-benar sesuai fakta, selain itu hal ini juga lebih mudah untuk peneliti dalam menuangkannya ke dalam laporan penelitian. Standar pembanding dalam penelitian deskriptif juga harus memiliki validasi sehingga tidak ada unsur opini.
Jika ditelisik lebih dalam mengenai jenis-jenis penelitian deskriptif ini akan ditemukan beberapa metode seperti: metode survei, metode deskriptif kesinambungan, studi kasus, analisis pekerjaan, penelitian perpustakaan dan penelitian komparatif. Penelitian komparatif akan menggunakan metode perbandingan dari setiap data yang diperoleh.
5. Penelitian Campuran
Di nomor lima ada jenis penelitian campuran. Dari definisinya penelitian campuran memiliki arti proses penggabungan penelitian bentuk kuantitatif dan kualitatif. Penelitian campuran ini lebih kompleks dibandingkan penelitian-penelitian yang disebutkan di atas, karena pada penelitian ini tidak hanya mengumpulkan dan menganalisis data namun juga melibatkan fungsi-fungsi dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penggunaan dari kedua metode penelitian itu diharapkan bisa memberikan pemahaman yang lebih lengkap mengenai masalah penelitian yang diangkat.
Adapun tujuan penelitian campuran adalah untuk lebih memahami isu dengan mengartikulasikan data kualitatif yang merupakan rincian deskriptif dan juga data kuantitatif yang berbentuk angka-angka. Metode penelitian campuran juga memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil statistik kuantitatif dari suatu objek penelitian tertentu dan kemudian akan ditindaklanjuti dengan mengobservasi individu untuk memperoleh hasil yang lebih mendalam.
Tidak jauh beda dengan jenis-jenis penelitian sebelumnya. Penelitian campuran juga memiliki beberapa metode yang bisa digunakan. Ada metode campuran sekuensial, metode ini adalah prosedur di mana peneliti akan menggabungkan penemuan yang diperoleh dari satu metode dengan penemuan dari metode lainnya. Misalnya, peneliti bisa terlebih dahulu menggunakan metode kualitatif lalu dilanjutkan dengan metode kuantitatif.
Demikianlah lima jenis-jenis penelitian yang bisa dipraktikkan dalam proses pengerjaan tigas ilmiah. Selain jenis-jenis penelitian yang telah disebutkan di atas ada pula jenis penelitian seperti simulasi, historis dan kultural. Jenis penelitian ini tentunya harus memiliki dasar yang sesuai dengan penelitian yang ingin dilakukan.