FAJARPENDIDIKAN.co.id – Hari kedua (Jumat, 4/9) pelaksanaan The 1st International Conference On Safety And Public Health oleh Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM Unhas, dimulai sejak pukul 08.30 WITA hingga sore hari.
Konferensi yang digelar dalam rangka Dies Natalis Unhas ke-64 ini menghadirkan para pakar K3 sedunia selama dua hari pelaksanaan.
Kegiatan dimulai dengan pemutaran video safety induction, kemudian diambil alih oleh moderator scientific session, Rahayu Indriasari, SKM., MPHCN, Ph.D.
Pembicara pertama oleh Dosen senior Kesehatan Kerja di Universitas Adelaide Australia, Assoc Prof. Paul Rothmore, Ph.D menjelaskan terkait tantangan yang dihadapi untuk menyelesaikan masalah Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat global serta menjadi penyebab utama morbiditas, kecacatan dan ketidakhadiran di tempat kerja.
Isu-isu K3 dan contoh kasus dari beberapa riset menjadi pembahasan yang cukup menarik disampaikan oleh para pembicara di konferensi ini. Mulai dari isu dalam negeri hingga mancanegara.
Pembicara kedua oleh Dr Ismaniza Ismail (Malaysian Industrial Hygiene Association (MIHA)/ Senior Lecturer, Fakulti Sains Gunaan, Universiti Teknologi MARA, Malaysia).
Ismaniza menerangkan kasus terkait Occupational and Public Exposure during Chemical Disasters. Dalam materinya juga memberikan gambaran terkait pentingnya penggunaan alat pelindung diri apalagi saat menghadapi bahaya kimia.
“Selalu bersiap atas kemungkinan terburuk yang akan terjadi, SOP, pendidikan dan pelatihan tentang prosedur keselamatan sangat dibutuhkan sebab lebih baik aman daripada menyesal,” ujarnya diakhir materi.
Dua pemateri selanjutnya datang dari dalam negeri dan juga merupakan ahli K3 di Indonesia. Mila Tejamaya, S.Si, MOHS, Ph.D (President of Indonesia Industial Hygiene Association (IIHA)/Lecturer at FPH Indonesia University) dengan judul materi “Toward Healthy, safe and Productive MSMEs in Indonesia”.
Ia menyampaikan faktor penting dalam membangun K3 di UMKM seperti komitmen, peraturan dan standar, pendampingan pihak ke-3, manajemen risiko, sumber daya manusia dan pelatihan.
Kemudian pemateri terakhir pada scientific session oleh Ketua Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM Unhas, Yahya Thamrin, SKM, M.Kes, MOHS, Ph.D mengupas tentang promosi kesehatan di tempat kerja.
“Pemangku kepentingan perlu mengembangkan pendekatan dan program promosi kesehatan di tempat kerja yang lebih efektif untuk mengatasi masalah kehadiran dan ketidakhadiran serta masalah K3 lainnya,” jelas yahya.
Efektivitas promosi kesehatan ditempat kerja tentu dapat memberi dampak hingga lebih dari lima tahun yang datang, misalnya peningkatan produktivitas dan derajat kesehatan, menurunkan angka kecelakaan, ketidakhadiran hingga kematian.
Usai scientific session, dilanjutkan presentasi oral dan pengumuman moderator dan presenter terbaik.
Berakhirnya kegiatan ICOS-PH 2020 hari ini mendapat apresiasi yang besar dari banyak pihak.
“Terima kasih banyak kepada semua pembicara, peserta dan ketua panitia ICOS-PH serta seluruh panitia atas kerjasamanya yang luar biasa. Tetap aman dan sehat dan sampai jumpa di konferensi berikutnya,” ucap Dr Atjo Wahyu, SKM., M.Kes, Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya FKM Unhas saat menutup kegiatan ICOS-PH 2020 hari ini.