Proklim, Kementerian LHK Beri Kabupaten Gowa 6 Penghargaan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) memberikan enam penghargaan kepada Kabupaten Gowa baik secara langsung maupun secara virtual. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas komitmen Pemerintah Kabupaten Gowa terhadap pemeliharaan lingkungan, khususnya pada Program Kampung Iklim (Proklim).

Keenam penghargaan itu, yakni Piagam Pembinaan Proklim kepada Pemerintah Kabupaten Gowa tingkat kabupaten/kota di Indonesia; Penghargaan Kampung Iklim Lestari kepada Dusun Bontolebang Desa Kanreapia Kecamatan Tombolopao, dan empat penghargaan Sertifikat ProKlim Utama, masing-masing RT 06 Kelurahan Pandang-pandang; Dusun Bahoturungan Desa Mamampang; Dusun Bolaromang Desa Bolaromang dan Dusun Buki Desa Tonasa Kecamatan Tombolopao.

Atas capaian tersebut, Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni mengaku sangat bersyukur. Menurutnya, Pemkab Gowa selalu berkomitmen terhadap pemeliharaan lingkungan. Salah satunya mengeluarkan edaran dimana setiap kecamatan wajib memiliki minimal satu lokasi Program Kampung Iklim (Proklim).

“Alhamdulillah tentu kita sangat bersyukur dan berterima kasih karena Pemkab Gowa berhasil menerima penghargaan sebagai pemerintah kabupaten yang melakukan pembinaan Proklim dari 34 kabupaten di Indonesia,” ungkapnya usai menerima penghargaan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (28/10).

Tak hanya itu, ia juga berterima kasih kepada masyarakat khususnya di lima lokasi di Gowa yang menerima penghargaan ini. Pasalnya, berkat usaha, kebersamaan dan kerja keras masyarakat tersebut mampu mengharumkan nama Kabupaten Gowa di tingkat nasional.

Baca Juga:  Pengurus PWI Berkantor di Lantai 4 Daerah Segitiga Emas

“Semoga ini bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan di tahun-tahun mendatang,” harap Abd Rauf yang menerima penghargaan didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, Azhari Azis.

Sementara Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, Andi Hernawati mengatakan Proklim ini merupakan sebuah pengakuan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah maupun kepada masyarakat karena telah melakukan adaptasi dan mitigasi lingkungan hidup.

“Kategori Proklim ini merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat secara mandiri untuk melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap lingkungan hidup. Alhamdulillah selain masyarakat, Pemkab Gowa juga meraih penghargaan sebagai pembina Proklim dari KLHK,” ungkapnya.

Dijelaskan Hernawati, Kampung Iklim sendiri memiliki beberapa kategori, yaitu Proklim Pratama, Proklim Madya, Proklim Utama dan Proklim Lestari, dimana Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao di tahun 2020 telah berhasil meraih Proklim Utama dan Tahun 2022 ini berhasil meraih Proklim Lestari yang merupakan kategori tertinggi pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

- Iklan -

“Kita meraih penghargaan tertinggi Proklim Lestari karena dianggap berhasil mengadaptasi dan mitigasi lingkungan hidup seperti rumah penanganan masalah air, yaitu membuat pengairan di sawah, menanam pohon, kemudian memanfaatkan untuk kehidupan masyarakat di sekitarnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Gerakan "Sahabat Nasional", Bantu Siswa Tak Mampu dan Berdayakan Lansia

Empat Pilar

Sementara Jamaluddin Dg Abu sebagai Lokal Champion KBA Kanreapia perwakilan desa Kanreapia, bercerita bahwa desanya memiliki potensi alam yang sangat luar biasa yakni sektor pertanian hortikultura. Dari potensi tersebut, membuatnya sebagai pemuda desa terpanggil untuk berkontribusi dalam kemajuan desa dan pertanian.

“Penghargaan Proklim Lestari ini kami persembahkan kepada seluruh masyarakat desa Kanreapia dan Tombolo Pao, pemuda-pemuda desa dan pemuda tani dimana capaian ini merupakan kerja keras kita semua dalam menerapkan aksi adaptasi dan mitigasi, baik menjaga mata air, melakukan penghijauan, memanen air hujan dengan membuat embung, menerapkan pertanian organik dan lainnya,” ungkapnya.

Jamal menyebut dalam mewujudkan Proklim di desa Kanreapia dirinya tidak bekerja sendiri tetapi didukung oleh masyarakat, pemuda desa, relawan dan swasta seperti PT Astra International TBK sehingga melahirkan empat pilar kegiatan inti, yaitu Pilar Pendidikan, Pilar Kesehatan, Pilar Lingkungan dan Pilar Kewirausahaan.

“Hal inilah menjadi faktor yang mampu membawa kampung kami memiliki banyak kegiatan – kegiatan yang mampu menggerakkan masyarakat dalam aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan,” sebut Jamal. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU