Kadis DPK Sulsel Ikuti Pemantauan dan Evaluasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Secara Virtual

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan Moh. Hasan Sijaya, S.H., M.H melaporkan beberapa hal terkait dengan implementasi dan dampak Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Sulawesi Selatan pada Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi yang Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang dilaksanakan oleh Kementerian PPN/ Bappenas bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI secara virtual melalui zoom meeting, Selasa, (11/8/2020).

Hadir dan menyampaikan pemaparan materi dalam kegiatan yang dipandu oleh Didik Darmato dari Kementerian PPN/Bappenas ini, Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Dr. Hadiat, M.A, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI Drs. Deni Kurniadi, M.Hum, Kepala Bagian Perencanaan Perpustakaan Nasional RI Dr. Andin Bondar, S.Sos, M.Si.

Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Program Nasional Transformasi Perpustakaan sesi VII ini diikuti dua Provinsi dan Enam Kabupaten Penerima manfaat Transformasi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Bone, Kabupaten Maros, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Banggai, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.

Pemaparan dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi dan Kabupaten terkait dengan progres pengembangan kebijakan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di wilayahnya masing-masing ini, dipandu Kasubag Monitoring dan Evaluasi Program dan Anggaran Perpusnas RI Tubu Parulian Bontor S.

Dalam pemaparannya, Kadis DPK Sulsel Hasan Sijaya menjelaskan bahwa dampak dari Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Sulawesi Selatan seperti yang ditularkan dari Perpustakaan Nasional RI adalah dilaksanakannya kegiatan pembinaan dan pengembangan perpustakaan secara berkesinambungan di Provinsi Sulawesi Selatan, antara lain melalui peningkatan layanan perpustakaan dengan melakukan penataan ruang layanan di tiga Gedung Layanan Perpustakaan di DPK Sulsel yaitu Layanan Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang, Layanan Perpustakaan Umum di Jl. Sultan Alauddin dan Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak yang sementara dalam tahap pembenahan dan diharapkan nantinya menjadi role model untuk Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

Dijelaskan, Implementasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Sulsel pada tahun 2019 dilaksanakan di tiga Kabupaten yaitu Bone, Maros dan Soppeng dan 17 desa penerima manfaat dan untuk tahun 2020 dilaksanakan di empat kabupaten Bulukumba, Sinjai, Toraja Utara dan Luwu Utara dan 20 desa yang akan jadi sasaran penerima manfaat, yang dibiayai melalui dana APBN.

“Sebagai bentuk perhatian terhadap pengembangan program ini, Bapak Gubernur Sulawesi Selatan bertekad untuk mewujudkan Replikasi Madiri Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Sulawesi Selatan melaui dana APBD sebanyak 2.600 titik sampai pada tahun 2024 mendatang. Saat ini sudah terwujud 70 titik perpustakaan desa dan perpustakaan lorong, dan Insya Allah akan ada penambahan hingga akhir tahun ini ditargetkan akan terwujud di 120 titik perpustakaan desa dan lorong,” papar Hasan Sijaya.

Mantan Staf Ahli Gubernur Sulsel Bidang Keuangan ini, pada kesempatan itu juga menyampaikan niat Gubernur Sulsel untuk memberikan insentif kepada pengelola perpustakaan desa dan perpustakaan lorong pada tahun 2021, dan pada tahap awal untuk 100 titik pengelola perpustakaan desa dan perpustakaan lorong.

Terlaksananya replikasi mandiri program transformasi di Sulsel ini, menurut Hasan Sijaya tidak lepas dari dukungan dan kerja sama pihaknya dengan Bappeda, Dinas PMD, Dinas Kominfo, Biro Hukum, Badan Keuangan dan Aset Daerah, Perguruan Tinggi dan Media. Yang terpenting adalah dukungan dari DPRD Sulsel.

- Iklan -

“Dengan adanya Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini, kami semakin luwes untuk berkegiatan. Gerakan dan kegiatan kami tidak dibatasi ruang-ruang yang ada. Semua ruang bisa kita jadikan titik-titik baca. Kami juga terus melakukan penataan dan pengembangan, termasuk mengembangkan Taman Baca Lontara di halaman kantor DPK Sulsel,” jelas Hasan Sijaya.

Masih terkait dengan dampak Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dalam melakukan kegiatan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk kegiatan Festival Aksara Lontaraq dengan pembicara dan peserta dari manca negara, dan kegiatan Gempur Pustaka yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.

Pada kegiatan Pemantauan dan Evaluasi PN Transformasi Perpustakaan ini, Kadis Hasan Sijaya di dampingi Kepala Bidang Perpustakaan Nilma, S.Sos, MM, Koordinator Pustakawan Sulsel Syamsul Arif, S.Sos., M.A, PIC Program Transformasi Perpustakaan Sulsel Nazaruddin, S.Ag., M.Sos.I dan Safaruddin, S.Sos., M.AP juga Kusdiningsih Torano, S.P dari Subag Program DPK Sulsel.* (naz)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU