Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel Kagum dengan Program Sentuh Pustaka

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Moh Hasan kagum dengan program Sentuh Pustaka saat melihat langsung perpustakaan SMP Negeri 6 Makassar salah satu sekolah yang menerima program Sentuh Pustaka dari Dinas Perpustakaan Makassar, Jumat, 14 Februari 2020.

Ia pun menginstrusikan Kepala Bidang Perpustakaan, Heri Rusmana untuk memperhatikan pengembangan perpustakaan di sekolah dan perpustakaan hasil Sentuh Pustaka ini dapat menjadi percontohanan.

Hasan bersama rombongan menyusuri semua ruang perpustakaan yang berlantai II itu. Mulai ruang baca dengan daya tampung satu kelas, ruang koleksi bacaan umum, dan dilantai II ada ruang multimedia dengan daya tampung satu kelas dan ruang/ area buku paket.

Baca Juga:  Bupati Barru Motivasi Siswa SMP Islam Athirah dalam Kelas Inspirasi

Perpustakaan SMP Negeri 6 Makassar telah memisahkan area dan sirkulasi buku paket dan buku bacaan. Sebelum Sentuh Pustaka, ruang perpustakaan hanya satu lantai dan berkat keseriusan kepala sekolah melalui program Sentuh Pustaka, perpustakaan pun berubah dengan hadir dua lantai dilengkapi berbagai fasilitas termasuk Wifi, aplikasi perpustakaan (aplikasi slims sesuai edaran Kemendiknas), buku elektronik dan penyelenggaraannya telah disesuaikan dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP).

Baca Juga:  Bupati Barru Buka Pesta Rakyat Lomba Balap Taxi Gabah Desa Harapan Cup III

Kunjungan ke perpustakaan SMP Negeri 6 Makassar adalah rangkaian dari kunjungan kerja Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan di Kota Makassar.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program roadshownya ke kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Kadis Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan sangat mengapresiasi kegiatan dan inovasi Dinas Perpustakaan kota Makassar.

“Kota Makassar banyak memberi “warna” bagi provinsi Sulawesi Selatan. Apa yang dilakukan kota Makassar kita harus bantu dan kita libatkan juga di provinsi, jangan dibiarkan jalan sendiri. Makassar dan provinsi hanya beda tempat kerja saja padahal sama-sama di kota Makassar,” ungkapnya Hasan. (FP)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU