“Kebahagiaan bukan diukur dari seberapa kaya dan banyaknya harta yang seseorang miliki, tapi seberapa sering kita bersyukur atas segala sesuatu yang telah Tuhan titipkan kepada kita”.
Adit adalah seorang anak dari keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai tukang ojek dan ibunya membuka warung kecil-kecilan. Setiap harinya kedua orang tua Adit selalu sibuk bekerja sementara Adit fokus sekolah dan belajar karena sebentar lagi Adit akan lulus dari bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Adit sangat jarang bertemu ayahnya karena di saat ayahnya pulang ia sudah tertidur pulas dan keesokan paginya saat ia terbangun ayahnya sudah berangkat bekerja. Terkadang Adit selalu merasa rindu dengan ayahnya.
Malam itu Adit memutuskan untuk tidur lebih larut agar bisa bertemu dengan sang ayah, ia menunggu sambil belajar. Tidak lama kemudian pintu rumah terbuka dan sosok yang sedari tadi Adit tunggu perlahan memasuki rumah dengan kondisi pakaian yang lusuh dan muka yang sangat lelah. Ia lalu menghampiri sang ayah dan langsung memeluknya.
Adit sangat bahagia karena setelah sekian lama ia akhirnya bisa menghabiskan waktu untuk bercerita dan bercengkerama bersama sang ayah walaupun hanya sebentar.