Kado Untuk Ayah

Sebelum masuk kamar Adit sempat melihat jaket yang digantung oleh ayahnya di dekat pintu kamar. Jaket yang selalu ayahnya pakai bekerja itu sudah tampak lusuh, kusam dan sudah kurang layak untuk dipakai lagi.

Adit hanya tersenyum kecil melihat jaket itu sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya masuk ke kamar dan bersiap untuk tidur.

Keesokan paginya, tidak seperti biasanya, hari ini Adit bangun lebih pagi bahkan ia sudah berangkat sebelum ayah dan ibunya berangkat bekerja. Ayah dan ibu Adit heran dengan tingkah anaknya itu namun mereka tidak terlalu ambil pusing karena merasa itu hal yang wajar sebab sebentar lagi Adit akan mengikuti ujian kelulusan yang mengharuskannya lebih giat dalam belajar.

Sejak hari itu Adit selalu berangkat lebih pagi dan pulang terlambat, karena merasa penasaran, ayah dan ibu Adit akhirnya memanggil Adit dan menanyakan alasan kenapa akhir-akhir ini Adit selalu berangkat lebih pagi dan pulang terlambat.

“Adit, bapak sama ibu perhatikan akhir-akhir ini kamu sering berangkat sekolah pagi sekali dan selalu pulang terlambat, kamu ke mana saja? Kamu tidak berbuat hal yang macam-macam kan di luar sana?” Ucap ayah Adit.

“Maksud bapak sama ibu apa sih? Bapak nuduh Adit berbuat nakal yah? Asal bapak tau yah, ini bukan urusan bapak sama ibu, mau Adit berangkat pagi atau pulang terlambat itu terserah Adit, Adit juga punya kesibukan sendiri sama seperti bapak dan ibu yang selalu sibuk bekerja, Adit juga sibuk pak,” jawab Adit.

Mendengar hal itu ayah Adit sempat tersulut emosi dan membentak Adit karena merasa Adit sudah berani melawan perkataan orang tua. Ayah Adit menegaskan kalau yang perlu Adit lakukan hanyalah fokus belajar agar bisa lulus dengan hasil yang memuaskan, Adit tidak perlu melakukan hal lainnya yang tidak ada kaitannya dengan pelajaran sekolah.

Merasa kesal karena dibentak oleh sang ayah, Adit lalu berlari masuk kamar dan membanting pintu dengan keras. Setelah hari itu hubungan Adit dan ayahnya sedikit merenggang, setiap ayahnya pulang Adit selalu buang muka dan langsung masuk ke kamar.

Adit akhirnya telah selesai mengikuti ujian kelulusan. Setelah hampir se-Minggu hasil ujian pun keluar. Ayah dan ibu Adit sudah mendapatkan amplop yang berisikan hasil ujian Adit, dengan tangan gemetar dan perasaan yang tidak karuan mereka membuka amplop tersebut, setelah melihat isinya ibu dan ayah Adit langsung tersenyum bahagia dan sujud syukur karena Adit dinyatakan lulus dengan nilai tertinggi, dan itu artinya Adit akan mendapatkan beasiswa untuk bisa lanjut ke tingkat SMA.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU