Bertempat di Universitas Negeri Padang (UNP), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menyebutkan berbagai capaian serta dampak positif program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). MBKM diluncurkan pada Januari 2020 sebagai episode kedua Merdeka Belajar, tepat tiga bulan saat Menteri Nadiem menjabat.
“Merdeka Belajar Kampus Merdeka sudah bukan sekadar kebijakan, tapi sudah jadi gerakan,” ungkap Mendikbudristek dilansir dari laman resmi Kemendikbudristek, Kamis (17/11).
Nadiem Anwar Makarim dalam kunjungan pertamanya ke Kota Padang tersebut, berdialog dengan civitas akademika dari 22 perguruan tinggi dan perguruan tinggi vokasi se-Sumaetra Barat, baik negeri maupun swasta.
Dia menerangkan, sebanyak 179.000 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke telah mengikuti program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Sementara itu, sebesar 250.985 mahasiswa telah mengikuti program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh kampus.
“Jika dalam kurun waktu dua tahun sejak kebijakan ini diluncurkan saja kita semua sudah membuktikan adanya dampak yang luar biasa, saya yakin kita semakin mampu berkolaborasi untuk menciptakan prestasi-prestasi yang lebih hebat,” tuturnya optimistis.
Tercatat ada 3.499 mahasiswa peserta MBKM asal Sumatera Barat. 3.194 di antaranya berasal dari Kota Padang.
Rektor UNP, Ganefri menyatakan kepada para peserta, “Kita tentu tidak mau jadi pengikut. Kita maunya jadi pemenang. Harus seperti Mas Menteri yang berpikir tentang masa depan. Menurut saya Mas Menteri ini fenomenal. Kita sudah merasakan dampaknya melalui kebijakan dan program-program MBKM.”
“Program MBKM ini harus kita kawal bersama. Harus kita tata terus. Karena program MBKM ini baik,” lanjutnya.
Pada kesempatan ini, Mendikbudristek mengapresiasi kepesertaan civitas akademika Sumatera Barat dalam program-program MBKM.
“Terima kasih kepada para civitas akademika perguruan tinggi dan perguruan tinggi vokasi Sumatera Barat yang terus berupaya meruntuhkan sekat dengan institusi-institusi di luar kampus dan mendukung para mahasiswa untuk mencari potensi terbaiknya,” ucap Menteri Nadiem.
Ada enam program Kampus Merdeka, yakni Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Wirausaha Merdeka, dan Praktisi Mengajar.
“Saya mendorong pelaksanaan Kampus Merdeka Mandiri di seluruh perguruan tinggi agar berjalan secara optimal dan berkesinambungan,” tutup Mendikbudristek.
Laporan evaluasi MBKM di tahun 2021 menunjukkan bahwa mahasiswa peserta memiliki tingkat kepuasan yang tinggi terhadap program-program MBKM. Sebanyak 93,7 persen mahasiswa peserta program Kampus Mengajar merasa puas dengan pengalaman menjalankan program tersebut, dan 94,3 persen merasa bahwa program ini patut direkomendasikan. (*)