Kamu Sering Dejavu? Waspada dan Simak Penjelasan Berikut

2. Temporal lobe seizure

Dejavu memang fenomena yang normal, tapi kemunculannya juga kerap dialami oleh seseorang yang memiliki epilepsi sebelum mengalami gejala kejang-kejang. Kejang-kejang ini biasa disebut temporal lobe seizure.

Penyebab temporal lobe seizure alias kejang lobus temporal terkadang tidak diketahui. Namun trauma pada otak, infeksi, stroke, tumor otak, hingga faktor genetik dapat menyebabkan temporal lobe seizure.

Saat mengalami serangan, penderita temporal lobe seizure dapat mengalami penurunan kemampuan untuk merespons lingkungan sekitar hingga melakukan aktivitas yang sama berulang-ulang seperti mendecakkan lidah atau menggerakkan jari-jari tangan secara tidak wajar.

Sebelum serangan ini datang, biasanya penderita temporal lobe seizure akan mengalami sensasi aneh seperti merasakan takut yang tidak beralasan, halusinasi, dan dejavu.

3. Malfungsi sirkuit otak

Dejavu juga dapat disebabkan oleh malfungsi antara long term circuits dan short term circuits dalam otak kita.

Baca Juga:  Waspada Alzheimer, Penyakit Menurunnya Daya Ingat

Ketika otak mencerna keadaan sekitar, informasi yang didapat bisa jadi langsung ditransfer ke bagian otak yang menampung memori jangka panjang. Ini menyebabkan kita merasakan dejavu, seolah-olah kita sudah pernah melihat dan merasakan kejadian yang kita alami sekarang di masa lalu.

4. Kerja rhinal cortex

Bagian yang disebut rhinal cortex di otak kita berfungsi untuk mendeteksi rasa familiar. Bagian ini mungkin saja teraktivasi tanpa memicu kerja hipokampus (bagian otak yang berfungsi sebagai memori).

Ini dapat menjelaskan kenapa saat kita mengalami dejavu, kita tidak dapat mengingat dengan persis kapan dan di mana kita pernah merasakan pengalaman yang sama.

5. Teori memory recall

Penelitian yang dilakukan oleh Anne Cleary, seorang profesor psikologi dari Colorado University, menunjukkan bahwa terjadinya dejavu terkait dengan cara Anda memproses dan menyimpan ingatan.

- Iklan -
Baca Juga:  Cara Makan Buah yang Benar

Menurut penelitian tersebut, dejavu dapat terjadi sebagai respons terhadap suatu peristiwa yang persis dengan apa yang telah Anda alami tetapi Anda tidak mengingatnya.

Misalnya, Anda mungkin sudah pernah mengalami suatu peristiwa atau melihat objek tertentu saat masih kecil, tetapi Anda tidak bisa mengingatnya. Begitu Anda dihadapkan kembali dengan hal yang sama, Anda akan merasa sudah mengalami hal tersebut tanpa tahu jelasnya kapan itu pernah terjadi.

Pada intinya, dejavu merupakan fenomena yang sesekali akan terjadi dan tidak perlu Anda khawatirkan. Namun, bila kejadiannya terlalu sering dan disertai dengan gejala-gejala yang mengarah pada kejang-kejang, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Sumber : Hellosehat

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU