Pengerjaan Batas Puasa Syawal sendiri sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits berikut:
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، – رضى الله عنه – أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ ”
Artinya: Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, “Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus-menerus.” (HR Muslim).
Dalam riwayat lain, Ibnu Majah juga mengungkapkan hal serupa mengenai kebiasaan Rasulullah SAW berpuasa di bulan Syawal. Berikut haditsnya,
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ، كَانَ يَصُومُ أَشْهُرَ الْحُرُمِ . فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ “ صُمْ شَوَّالاً ” . فَتَرَكَ أَشْهُرَ الْحُرُمِ ثُمَّ لَمْ يَزَلْ يَصُومُ شَوَّالاً حَتَّى مَاتَ
Artinya: Seperti diceritakan dari Muhammad bin Ibrahim, Usamah bin Zaid terbiasa puasa di bulan-bulan suci. Rasulullah SAW kemudian berkata, “Puasalah di Bulan Syawal.” Lalu dia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat (HR Ibnu Majah).
Puasa Syawal 2022 dimulai pada 2 Syawal 1443 H atau sehari setelah Idul Fitri yang bertepatan dengan Selasa, 3 Mei 2022 sesuai dengan konversi kalender Hijriah ke Masehi. Puasa ini tidak dikerjakan sejak 1 Syawal karena bertepatan dengan Idul Fitri yang termasuk ke dalam hari-hari haram berpuasa.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Muslim).
Batas puasa Syawal 2022
Puasa Syawal dikerjakan selama enam hari dalam rentang waktu bulan Syawal. Dalam artian, batas puasa Syawal 2022 boleh dikerjakan bertepatan dengan hari terakhir di bulan Syawal yakni, 30 Syawal 1443 H.
Menurut konversi sistem penanggalan Hijriah menjadi penanggalan Masehi dari situs Lembaga Falakiyah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), batas puasa Syawal 2022 boleh dikerjakan jatuh pada 31 Mei 2022 dalam kalender Masehi.
Untuk pengerjaan puasa Syawal selama enam hari tersebut, terbagi ke dalam dua pendapat dari imam besar mazhab. Menurut mazhab Syafi’i dan Hambali, puasa Syawal lebih baik dikerjakan selama enam hari berturut-turut.
“Sedangkan (Hanafi dan Maliki) berpendapat lebih baik dikerjakan secara terpisah (selama di bulan Syawal),” tulis DR. Thâriq Muhammad Suwaidân dalam buku Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab.
Hari Minggu (8/5/2022), sudah memasuki hari ke-7 di bulan Syawal. Artinya, masih ada kesempatan bagi umat muslim untuk mengamalkan puasa Syawal yang penuh keutamaan di dalamnya sesuai dengan hadits Rasulullah SAW ini.
Di samping itu, tidak hanya amalan puasa Syawal yang dapat dikerjakan umat muslim. Ada pula puasa sunnah Ayyamul Bidh yang dilaksanakan setiap bulan di tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah atau jatuh pada 14-16 Mei 2022 mendatang.