Kapan Mulai Masuk Sekolah? Ini Penjelasan Mendikbud

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebelumnya, ramai diberitakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengaktifkan kembali aktivitas di sekolah pada bulan Juni mendatang.

Menanggapi pemberitaan tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dengan tegas membantah pemberitaan tersebut.

“Mohon menunggu, saya belum bisa memberikan statemen apapun untuk keputusan itu, karena dipusatkan di gugus tugas. Mohon kesabaran,” kata Nadiem saat melakukan rapat kerja virtual dengan Komisi X DPR RI, Jumat (22/5).

Kalau ada hoax-hoax dan apa sampai akhir tahun, kata Nadiem, itu tidak benar.

Lebih lanjut Nadiem menjelaskan, di masa pandemi ini, segala keputusan tentang kapan mulai tahun ajaran baru bukan di tangannya.

“[Keputusan] bukan di Kemendikbud. Keputusannya kapan, dengan format apa, dan seperti apa, dan karena ini faktor kesehatan, itu masih di gugus tugas,” terangnya.

Baca Juga:  Kick-Off HPN 2025, PWI Pusat Peringati Hari Pahlawan

Kemendikbud sebagai eksekutor pendidikan, kata Nadiem, selalu siap dengan semua skenario.

“Skenario apapun masih terus diskusikan dengan para pakar, dan keputusannya berada di tangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,” tambahnya.

Ia pun mengakui, pandemi covid-19 sangat berdampak pada sistem pembelajaran yang dilakukan di rumah. “Dampak ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh Negara,” ungkapnya.

- Iklan -

“Memang kita harus jujur dan pragmatis, belajar di rumah jelas punya dampak negatif ke pembelajaran. Bukan hanya di Indonesia, tapi seluruh negara. Tapi kami yakin, keluar dari krisis ini ada hikmah dan pembelajaran, dan keluar dari mindset atau pola pikir yang baru, yang akan jadi katalis di revelousi pendidikan,” jelas Nadiem.

Baca Juga:  Eks Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Diperiksa Polisi

Walaupun mengalami penurunan saat ini, kata Nadiem, tapi akselerasi untuk keluar dari covid-19 ini menjadi sangat tinggi, dan lebih besar dan lebih cepat bisa melakukan adopsi perubahan-perubahan yang baru, dari sisi teknologi dan pola pikir.

Sebelumnya, seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Kemenko Perekonomian sempat menyampaikan kajian awal pemulihan ekonomi yang akan dilakukan secara bertahap.

Dalam kajian tersebut, disebutkan kegiatan pendidikan di sekolah sudah boleh dilakukan pada 15 Juni 2020. Namun dengan sistem shift sesuai jumlah kelas. (*/FP)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU