Kapolri Rapat dengan DPR Komisi III, Desak Motif Pembunuhan Diungkap

“Saya juga menduduki pimpinan, nggak pernah saya diktator anggota harus di bawah pimpinan. Tolong juga hargai anggota, ini anggota fraksi saya, bapak jangan potong. Kalau waktu mau habis ingatkan waktu, jangan sampai ke substansi, nggak boleh,” ujar Cucun.

Ketua Fraksi PKB di DPR ini juga meminta Adies untuk menghormati Dipo yang notabene merupakan anggota Fraksi PKB dengan tidak membanding-bandingkan gelar doktor.

“Jangan ngomong Pak Dipo bukan doktor, Pak Adies doktor dan dikomparasikan begitu nggak boleh pak. Apa jadi standar doktor itu?” kata Cucun.

Baca Juga:  Mozaik Avanezka, Anak Indonesia Juara 2 Lomba Ice Skating di Kazakhstan

Mendengar interupsi Cucun, Adies melakukan interupsi. Ia tidak terima bahwa Cucun menyebut pimpinan Komisi III dengan diksi diktator.

“Interupsi pimpinan, saya gak suka dibilang diktator. Siapa yang diktator di sini? Saya hanya meluruskan di sini, jangan sebut nama, itu saja yang saya bilang,” kata Adies.

Menanggapi percekcokan tersebut, Sahroni kemudian mencoba meredakan. Ia mengingatkan agar rekannya di Komisi III tetap bisa menjaga etika. Mengingat rapat ditonton masyarakat luas.

“Ini ditonton oleh puluhan juta orang. Kalau etika Komisi III tidak bisa memberikan kepada publik dengan jelas, rusak ini kita. Lebih baik kita pelan-pelan, sabar dulu,” ujar Sahroni.

Baca Juga:  FTBI Tanah Papua 2024, Ciptakan Generasi Muda Penjaga Bahasa Ibu

Ia juga menanggapi ihwal perbandingan gelar doktor yang sempat diperdebatkan. Ia meminta anggota dan pimpinan Komisi III tetap tenang dan dapat prihatin dengan kondisi Kapolri Listyo yang tengah stres.

“Terkait Pak Adies kalau masalah doktor atau segala macam kita semua pasti punya gelar. Tapi kiranya kita yuk kita dinginkan kepala, kasihan Pak Kapolri sudah stres ini dia. Lebih baik kita mengedepankan kepentingan persaudaraan saat ini,” imbuh Sahroni.

- Iklan -

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU